Pemkot Solo Siapkan 3 Tempat Karantina Pemudik dari Zona Merah Covid-19

Senin, 30 Maret 2020 - 21:00 WIB
Pemkot Solo Siapkan 3 Tempat Karantina Pemudik dari Zona Merah Covid-19
Gedung Graha Wisata Niaga Solo akan disiapkan untuk mengkarantina pemudik yang datang dari zona merah penyebaran virus corona. FOTO/IST
A A A
SOLO - Pemkot Solo menyiapkan tiga lokasi untuk karantina pemudik yang datang dari zona merah penyebaran virus corona jenis barum, Covid-19. Mereka akan dikarantina mandiri selama 14 hari sebelum diizinkan pulang menemui keluarganya.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengatakan, lokasi yang disiapkan adalah Gedung Graha Wisata Niaga, Ndalem Joyokusuman, dan Ndalem Priyosuhartan. Ketiga lokasi diklaim cukup menampung 1.000 orang pemudik. Mereka akan dijaring di stasiun, terminal, dan bandara.

"Petugas akan langsung mengantarkan pemudik yang memiliki KTP Solo ke lokasi itu," kata Rudy, Senin (30/3/2020).

Setelah dikarantina dan melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan, pemudik akan diizinkan meninggalkan lokasi guna kembali ke rumah masing-masing. "Tapi kalau kondisinya memburuk, langsung kami rujuk ke rumah sakit," katanya.

Karantina pemudik dimaksudkan agar mereka tidak langsung bertemu dengan keluarganya mengingat memiliki potensi menyebarkan virus corona.

Salah satu kesulitan yang dihadapi adalah menjaring pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, sehingga jejaring di tingkat RT hingga RW akan diperkuat. Selama karantina berlangsung, Pemkot Solo akan menyuplai kebutuhan logistik dan tenaga medisnya. Pelatih olahraga, guru tari dan lainnya akan disiapkan guna menunjang aktivitas selama karantina.

Pemkot Solo telah menyiapkan anggaran untuk karantina selama tiga bulan ke depan. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo telah membentuk posko terpadu yang beroperasi 24 jam, guna menjawab pertanyaan terkait penanganan wabah corona.

Posko juga diperlukan untuk mengantisipasi informasi informasi yang belum jelas kebenarannya, namun terlanjur beredar di masyarakat. Seperti ada warga yang meninggal dan tetangga khawatir apakah terjangkit corona atau tidak. Termasuk juga permintaan jenazah ditangani sesuai standar Covid-19.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7017 seconds (0.1#10.140)