Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Warga Diminta Waspada

Senin, 04 Maret 2019 - 00:31 WIB
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Warga Diminta Waspada
FOTO/BERTIGA/IST
A A A
SLEMAN - Gunung Merapi kembali embuskan awan panas guguran, Minggu (3/3/2019) pukul 20.54 WIB dengan jarak luncur 1,1 kilometer ke arah Sungai Gendol. BPPTKG juga mencatat dari pukul 00.00-18.00 WIB terjadi 22 guguran lava dengan durasi antara 12-99 detik. Dari jumlah ini, dua di antaranya ke arah sungai Gendol dengan jarak luncur 500 meter.

Untuk status Gunung Merapi masih level II atau Waspada. Meski tiap hari selalu mengembuskan awan panas guguran tapi warga tetap dihimbau tenang dan menjalankan aktivitas normal.

Kepala Pelaksana Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Joko Supriyanto mengatakan dengan seringnya Gunung Merapi embuskan awan panas guguran, pihaknya meminta warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III lereng Merapi meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti rekomendasi dari BPPTKG.

Rekomendasi itu antara lain tidak melakukan aktivitas dan mengosongkan di radius 3 km dari puncak serta mengikuti perkembangan dan arahan dari instansi berwenang. Termasuk yang ada di sepanjang Sungai Gendol waspadai banjir lahar, terutama jika terjadi hujan di puncak Merapi.

"Ini yang harus dilakukan warga, terutama di KRB III dan dekat Sungai Gendol," kata Joko, Minggu (3/3/2019) malam. (Baca Juga: Update Gunung Merapi, Muntahkan Awan Panas Sejauh 1,1 Km)

Joko menjelaskan kewaspadaan ini penting, sehingga ketika terjadi kondisi darurat segera dapat melakukan tindakan, termasuk meminimalisir korban. Untuk perkembangan Gunung Merapi sendiri petugas terus melakukan pantauan dan akan meginformasikan bila ada yang terbaru. Baik aktivitas maupun hal-hal teknis lainnya. "Kami terus akan kami update," paparnya.

Mengenai mengapa guguran lava menuju Sungai Gendol, menurut Joko, karena untuk bukaan Gunung Merapi mengarah ke sungai tersebut. Sedangkan untuk sebaran hujan abu tidak dapat diprediksi sebab akan mengikuti arah angin. Sehingga bisa jatuh di wilayah Sleman dan wilayah lain yang ada di sekitar Merapi.

"Untuk sementara untuk jarak luncur masih aman sebab masih di bawah 3 km," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8435 seconds (0.1#10.140)