Tak Bisa Dicegah, Pemudik di Gunungkidul Wajib Isolasi Mandiri 14 Hari

Minggu, 29 Maret 2020 - 16:22 WIB
Tak Bisa Dicegah, Pemudik di Gunungkidul Wajib Isolasi Mandiri 14 Hari
Pemkab Gunungkidul mewajibkan seluruh pemudik ke wilayahnya untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari untuk menekan persebaran virus corona jenis baru, Covid-19. FOTO/DOk.iNews/SALADIN AYYUBI
A A A
GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul mewajibkan seluruh pemudik ke wilayahnya untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari untuk menekan persebaran virus corona jenis baru, Covid-19. Hal ini disampaikan karena imbauan untuk tidak mudik sulit terlaksana. Terbukti, hingga saat ini tercatat 3.877 orang diketahui pulang kampung ke Gunungkidul.

Banyaknya orang yang mudik segaris lurus dengan terus bertambahnya jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19. Saat ini ini jumlah PDP Corona di Gunungkidul sebanyak 14 orang, naik dari hari sebelumnya yang hanya berjumlah 10 pasien. Dari jumlah tersebut tercatat 12 PDP sudah diambil spesimen untuk uji laboratorium. Satu pasien positif corona kini dirawat di ruang isolasi RSUD Wonosari.

"Kami wajibkan pemudik lakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Nanti warga sekitar akan mengawasinya," kata Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi kepada wartawan, Minggu (29/3/2020).(Baca Juga: Satu Warga Gunungkidul Berstatus PDP Corona Meninggal Dunia)

Dijelaskan, posisi pemudik memang dilematis kendati demikian, Pemkab berharap warga Gunungkidul yang berada di perantauan untuk tidak pulang kampung terlebih dahulu. "Situasi kurang baik, kasihan orang tua di kampung, lebih baik tidak pulang untuk mencegah penyebaran virus corona ini," katanya.

Saat ini ini, Pemkab Gunungkidul menyiapkan pos pemantauan dan pendataan pemudik di berapa titik. Data ini akan disampaikan ke desa, sehingga pihak desa bisa langsung memberikan pengarahan agar melakukan isolasi mandiri. "Datang langsung ke kamar mandi untuk mandi baju langsung ganti dan dicuci. Tas-tas disemprot disinfektan," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3407 seconds (0.1#10.140)