Lockdown Lokal Diganti Isolasi Wilayah, Kota Tegal Mulai Ditutup Beton

Minggu, 29 Maret 2020 - 09:21 WIB
Lockdown Lokal Diganti Isolasi Wilayah, Kota Tegal Mulai Ditutup Beton
Pekerja melakukan proses penurunan beton movable concrete barrier (MBC) saat persiapan penutupan jalan di jalur pantura Gajah Mada, Kota Tegal, Sabtu (28/3/2020). FOTO/ANTARA/Oky Lukmansyah
A A A
TEGAL - Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono akhirnya mengganti istilah lockdown lokal dengan isolasi wilayah untuk mencegah penularan virus corona jenis baru, Covid-19. Penggantian istilah ini setelah wali kota berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Menurut wali kota, meski istilahnya diganti tapi isolasi wilayah akan tetap diberlakukan di Kota Tegal sejak 30 Maret hingga 30 Juli 2020 atau selama empat bulan. Pihaknya saat ini telah menyiapkan 500 unit barikade beton untuk menutup 49 titik akses masuk Kota Tegal.

Dedy Yon menjelaskan, isolasi wilayah dilakukan guna mencegah penularan Covid-19 yang penyebarannya semakin mengkhawatirkan. Apalagi seruan pemerintah untuk physical distancing dan social distancing sering diabaikan warga.(Baca Juga: Kota Tegal Perpanjang Local Lockdown hingga 30 Juli 2020)

Ketika isolasi wilayah diberlakukan, maka hanya ada satu titik pintu keluar masuk Kota Tegal yang dibuka, yakni di Jalan Proklamasi. Di titik ini dijaga ketat aparat keamanan dan petugas kesehatan. Setiap orang yang datang dari luar kota akan diperiksa sesuai prosedur penanganan Covid-19.

"Jika masuk dalam katergori orang dalam pemantauan (ODP), maka mereka akan dikarantina terlebih dahulu. Sedang jika ditemukan pasien dalam pengawasan (PDP), maka langsung dibawa mobil ambulans ke rumah sakit rujukan yakni RSUD Kardinah dan RSI Harapan Anda Tegal," kata Dedy Yon saat ditemui di Balai Kota Tegal, Sabtu (29/3/2020) sore.

Pada saat isolasi wilayah, kata wali kota, masyarakat masih bisa beraktivitas normal karena penutupan jalan-jalan protokol di dalam kota yang menggunakan water barrier akan dilepas dan dinormalkan kembali.

Sementara itu, menjelang isolasi wilayah, kemarin sore sejumlah petugas dikerahkan untuk pemasangan barikade beton sebanyak 500 unit. Penggantian water barier menjadi concrete barrier atau barikade beton ini agar tidak mudah digeser warga karena berat satu barier beton mencapai 500 kilogram. Dengan begitu masyarakat Kota Tegal atau dari luar bisa dikontrol dengan baik sesuai protokol penanganan covid-19.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7273 seconds (0.1#10.140)