Mes Persibat Ditolak, Wihaji Siapkan Rumah Jabatan Jadi RS Darurat
A
A
A
BATANG - Bupati Batang Wihaji menyiapkan beberapa alternatif rumah sakit (RS) darurat untuk penanganan pandemi virus corona jenis baru, Covid-19.
Rencana pertama, gedung baru Flamboyan RSUD Kalisari Batang dan kedua adalah Mes Persibat Batang yang berada di Jalan Jalan R Suprapto No 2, Kecamatan Batang.
"Saya sudah menerima informasi Mes Persibat ada penolakan warga sekiar. Kalau memang ditolak saya persilahkan rumah jabatan bupati untuk dijadikan rumah sakit darurat Covid-19," kata Bupati Wihaji, usai Rakor di halaman Mes Persibat, Sabtu (28/3/2020).
Dia menjelaskan, sebenarnya Mes Persibat sangat representatif dijadikan rumah sakit darurat. disamping fasilitasnya memenuhi. Tinggal membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). "Maka kami mohon rasa solidaritas dan kemanusiaanya untuk bisa menolong sesama umat," ungkapnya.
Pemkab juga sudah hitung kebutuhan fasilitasnya, dari bad pasien dan alat kesehatan lainya mencapai Rp 15 miliar. "Kita sudah hitung kebutuhan alkesnya, sampai Rp15 miliar," ujarnya.
Wihaji menambahkan, jika memang terjadi darurat luar biasa dan terpaksa sekali, pihaknya mempersilakan rumah dinas jabatan bupati bisa digunakan sebagai rumah sakit Covid-19. "Nanti saya ngontrak rumah saja, ini demi keselamatan rakyat Kabupaten Batang, kerena keselamatan rakyat lebih utama," pungkasnya.
Sementara, dana kasus corona di Kabupaten Batang hari ini untuk status orang dalam pemantauan (ODP) ada 185 orang, pasien dalam pemeriksaan (PDP) ada 7 orang namun sudah masuk karantina mandiri 3 orang, karena hasil laboratorium dinyatakan negatif.
Rencana pertama, gedung baru Flamboyan RSUD Kalisari Batang dan kedua adalah Mes Persibat Batang yang berada di Jalan Jalan R Suprapto No 2, Kecamatan Batang.
"Saya sudah menerima informasi Mes Persibat ada penolakan warga sekiar. Kalau memang ditolak saya persilahkan rumah jabatan bupati untuk dijadikan rumah sakit darurat Covid-19," kata Bupati Wihaji, usai Rakor di halaman Mes Persibat, Sabtu (28/3/2020).
Dia menjelaskan, sebenarnya Mes Persibat sangat representatif dijadikan rumah sakit darurat. disamping fasilitasnya memenuhi. Tinggal membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). "Maka kami mohon rasa solidaritas dan kemanusiaanya untuk bisa menolong sesama umat," ungkapnya.
Pemkab juga sudah hitung kebutuhan fasilitasnya, dari bad pasien dan alat kesehatan lainya mencapai Rp 15 miliar. "Kita sudah hitung kebutuhan alkesnya, sampai Rp15 miliar," ujarnya.
Wihaji menambahkan, jika memang terjadi darurat luar biasa dan terpaksa sekali, pihaknya mempersilakan rumah dinas jabatan bupati bisa digunakan sebagai rumah sakit Covid-19. "Nanti saya ngontrak rumah saja, ini demi keselamatan rakyat Kabupaten Batang, kerena keselamatan rakyat lebih utama," pungkasnya.
Sementara, dana kasus corona di Kabupaten Batang hari ini untuk status orang dalam pemantauan (ODP) ada 185 orang, pasien dalam pemeriksaan (PDP) ada 7 orang namun sudah masuk karantina mandiri 3 orang, karena hasil laboratorium dinyatakan negatif.
(nun)