PDP Gunungkidul Meninggal, Ternyata Anaknya Mudik dari Jakarta
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul melakukan penelusuran riwayat perjalanan pasien dalam pengawasan (PDP) corona yang meninggal dunia, Kamis (26/3/2020) malam. Dari hasil penelusuran pasien tidak beraktivitas jauh, tapi anaknya mudik dari Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, pasien tersebut merupakan warga Kecamatan Karangmojo. Informasi yang berhasil diperoleh sebelumnya anaknya mudik dari Jakarta. Upaya swab untuk mengambil spesimen sudah dilakukan. "Namun belum keluar hasil uji laboratorium. Pasien meninggal dunia," katanya.
Dengan adanya kasus tersebut, Bupati Gunungkidul Badingah meminta warga Gunungkidul di area Jabodetabek untuk tidak mudik. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran Covid-19. "Kami berharap warga di rantau jangan mudik dulu tunggu situasi normal," katanya. (Baca Juga: Satu Warga Gunungkidul Berstatus PDP Corona Meninggal Dunia)
Pihaknya juga sudah melaporkan jumlah pemudik di Gunungkidul akibat diterapkannya bekerja dan belajar dari rumah di DKI Jakarta mencapai 1.188 orang. "Kami juga sarankan lakukan isolasi mandiri 14 hari untuk mencegah virus Corona," katanya. (Baca Juga: Warga Jateng di Jabodetabek, Jabar, Jatim, dan Bali Dilarang Mudik)
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, pasien tersebut merupakan warga Kecamatan Karangmojo. Informasi yang berhasil diperoleh sebelumnya anaknya mudik dari Jakarta. Upaya swab untuk mengambil spesimen sudah dilakukan. "Namun belum keluar hasil uji laboratorium. Pasien meninggal dunia," katanya.
Dengan adanya kasus tersebut, Bupati Gunungkidul Badingah meminta warga Gunungkidul di area Jabodetabek untuk tidak mudik. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran Covid-19. "Kami berharap warga di rantau jangan mudik dulu tunggu situasi normal," katanya. (Baca Juga: Satu Warga Gunungkidul Berstatus PDP Corona Meninggal Dunia)
Pihaknya juga sudah melaporkan jumlah pemudik di Gunungkidul akibat diterapkannya bekerja dan belajar dari rumah di DKI Jakarta mencapai 1.188 orang. "Kami juga sarankan lakukan isolasi mandiri 14 hari untuk mencegah virus Corona," katanya. (Baca Juga: Warga Jateng di Jabodetabek, Jabar, Jatim, dan Bali Dilarang Mudik)
(amm)