Rizal Ramli Sarankan Janji Politik Capres Diumumkan di Medsos

Sabtu, 02 Maret 2019 - 20:14 WIB
Rizal Ramli Sarankan Janji Politik Capres Diumumkan di Medsos
Pakar ekonomi Rizal Ramli saat memberikan keterangan kepada wartawan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (2/3/2019). FOTO/SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Ada saran menarik dari Pakar Ekonomi, Rizal Ramli untuk Capres 01 Joko Widodo dan Capres 02 Prabowo Subianto. Dia menyarankan agar kedua Capres tersebut menyampaikan program, target dan janji politiknya di media sosial (medsos).

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan agar ada jejak digital. “Saya sarankan kepada para calon presiden menawarkan menu yang lebih baik berupa strategi yang bisa membuat nasib masyarakat lebih baik. Dan capres bisa menyampaikan janji politiknya lewat medsos karena ada jejak digitalnya,” kata Rizal Ramli kepada wartawan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (2/3/2019).

Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu kedua capres harus menyajikan ‘menu’ yang lebih sedap di meja makan rakyat dalam kontestasi Pilpres 2019. Sehingga masyarakat bisa tahu bagaimana strategi mencapai hidangan dalam menu tersebut.

"Ini sekedar mau pilpres-pilpresan habiskan puluhan triliun? Masyarakat jadi baik tidak? Kami minta kedua capres menawarkan menu yang lebih baik di meja makan rakyat Indonesia, jangan tahu doang tempe doang, dua-duanya kedelai impor," tukas Rizal.

Dia membeberkan, menu yang dimaksud adalah menyangkut swasembada pangan dan kedaulatan pangan. Ekonom senior mengaku jika dirinya sudah mendorong kedua capres agar menawarkan menu tersebut.

"Kami dorong dua capres berlomba-lomba tawarkan menu, misal menu swasembada dan kedaulatan pangan. Kami berharap kedua Capres tawarkan strategi bagaimana itu tercapai," tandasnya.

Mantan Menko Bidang Kemaritiman itu mengaku telah bertanya kepada dua capres terkait isu tertentu. Namun diungkapkanya, yang merespon hanya Prabowo sedangkan dari pihak Joko Widodo belum ada respon terkait pertanyaan yang diajukannya.

Salah satu pertanyaan yaitu terkait kartel pangan. Menurut Rizal, pengusaha diberi kuota impor yang jor-joran dan ada impor saat masa panen hingga harga jatuh. Kemudian setelah panen turun, impor dikurangi, kartel mendapatkan keuntungan.

"Saya tanya ke mas Prabowo, andai bulan April menang, taipan kartel impor akan datang sebar triliunan agar sistem tidak berubah, mau terima uangnya tidak? Jawabnya, mas Rizal, saya setelah jadi tentara saya jadi ketua perhimpunan petani (HKTI), kalau saya terima sama saja menembak kaki sendiri," ungkap Rizal.

Kemudian saat bertanya kepada Jokowi, dirinya belum mendapatkan jawaban hingga hari ini. Karena itu, dia sekarang lebih suka memanggil Jokowi dengan sebutan Pak Widodo, bukan lagi mas Jokowi karena menurutnya data yang disampaikan Jokowi banyak yang keliru. (Baca Juga: Penyalahgunaan UU ITE Sebabkan Indeks Demokrasi Indonesia Anjlok(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8760 seconds (0.1#10.140)