Ujian Skripsi Online, Tanpa Ditunggui Teman dan Hadiah

Kamis, 26 Maret 2020 - 16:20 WIB
Ujian Skripsi Online, Tanpa Ditunggui Teman dan Hadiah
Mahasiswa FMIPA UGM Hanin Nyssa Mifta Amany saat mengikuti ujian skripsi via oline, Kamis (26/3/2020). FOTO/SINDOnews/Ainun Najib
A A A
YOGYAKARTA - Pandemi virus corona yang menelan ribuan nyawa di dunia mengubah banyak hal. Salah satunya proses belajar mengajar yang tak lagi dilakukan dengan tatap muka tapi online. Tak kecuali ujian skripsi untuk meraih gelar sarjana ini pun harus dilakukan dalam jaringan (daring).

Seperti yang dialami oleh Hanin Nyssa Mifta Amany mahasiswa program studi S1 Matematika, Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) ini. Kamis (26/3/2020) hari ini, Hanin, panggilan akrabnya mempertahankan skripsinya di depan dosen penguji. Selain harus menyiapkan diri untuk menguasai materi skripsi, mahasiswa semester VIII ini juga mempersiapkan jaringan internet yang baik. Lantaran rumahnya di Semuten, Jatimulyo, Dlingo, Bantul jaringan internet tidak lancar, Hanin terpaksa "mengungsi" ke tempat saudaranya.

Ujian dimulai sekitar pukul 10.30 WIB dan berakhir pukul 13.05 WIB. Hanin mengaku awalnya dia kawatir jaringan internetnya ngadat. Namun saat ujian justru ada dosen penguji yang sinyalnya tidak lancar. "Salah satu penguji sempat tidak mendegar suara saya, tapi penguji yang lain mendengar dengan lancar. Meski demikian Alhamdulillah semua lancar," katanya.

Hanin mengaku lega, ujian skripsi yang telah dipersiapkan lama telah dilaluinya meski dalam suasana duka akibat pandemi corona. Berbeda dengan ujian skripsi teman-temanya dulu, ujian kali ini Hanin hanya ditunggui ibu dan saudaranya. Tak ada teman, hadiah apalagi spanduk ucapan selamat seperti teman-temannya yang lain.

"Senang tapi ada sedihnya sedikit. Senangnya meski di tengah serbuan wabah ujian saya bisa berjalan lancar, sedihnya tak ada teman-teman yang ikut menunggui. Tak ada makanan, bunga hadiah dari teman. Tak juga keliatan spanduk gokil dari teman-teman," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani mengakuai secara umum, memang perkuliahan tatap muka lebih efektif, lebih nyaman dan lebih enak baik bagi dosen maupun mahasiswa. Meski demikian dalam kondisi seperti ini media pembelajaran daring memang menjadi solusi yang paling tepat agar kegiatan belajar mengajar bisa tetap berjalan lancar.

"Selama ini perkulihan daring di UGM berjalan lancar, meskipun tidak semua dosen menggunakan jalur ini karena nanti tergantung mata kuliah dan pertimbangan khusus dari masing-masing dosen," katannya.

Dalam kesempatan itu Iva juga berpesan kapada para mahasiswa untuk tertib mengikuti imbauan kampus dan pemerintah untuk tidak keluar rumah maupun kos. "Kita harus menjadi contoh bagi masyarakat sekitar untuk mematuhi anjuran di rumah saja. Lakukan kegiatan bermanfaat dari rumah atau kamar kos,"katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0411 seconds (0.1#10.140)