Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Rounding Tol Kartasura-Salatiga Sepanjang 20 Meter Rusak Tergerus Air
Proses perbaikan rounding (lereng) jalan tol ruas Kartasura-Salatiga di KM 489, arah Kartasura, tepatnya di wilayah Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, Boyolali. FOTO/IST
A
A
A
BOYOLALI - Rounding (lereng) jalan tol ruas Kartasura-Salatiga tergerus di KM 489, arah Kartasura, tepatnya di wilayah Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, Boyolali. Rounding mengalami kerusakan sepanjang sekitar 20 meter yang diduga akibat tergerus air.
Direktur Utama (Dirut) PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) David Wijayatno mengatakan, rounding yang tergerus mengakibatkan guardrail-nya turun. Lereng tergerus hujan karena saluran gendong belum sempurna sehingga belum berfungsi optimal.
"Jadi bukan ambrol atau ambles, badan jalan masih utuh hanya lerengnya saja yang tergerus," kata David Wijayatno saat dikonfirmasi SINDOnews, Rabu (26/12/2018).
Lereng tergerus air hujan karena saluran gendong belum sempurna dan keburu dibuka untuk umum. Karena arus lalu lintas padat, pekerjaan dihentikan sementara. Saat ini, kerusakan sudah ditangani dan pengguna jalan tidak perlu khawatir. Sebab struktur perkerasan jalan tidak terganggu.
"Perbaikan akan selesai dalam waktu 3-4 hari ke depan," tandasnya. Dalam perbaikan, pertama dipasang trucuk bambu dan bawahnya dipasang dinding penahan dari batu kali.
David memastikan bahwa hal itu hanya tergerus dan bukan longsor seperti yang dibayangkan. Sebab saluran belum optimal, air dari jalan langsung ke lereng. Sementara di lereng rumputnya belum tumbuh dan kemudian menggerus timbunan. Selama perbaikan, ruas tol tetap bisa dipakai dan tidak terganggu.
Direktur Utama (Dirut) PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) David Wijayatno mengatakan, rounding yang tergerus mengakibatkan guardrail-nya turun. Lereng tergerus hujan karena saluran gendong belum sempurna sehingga belum berfungsi optimal.
"Jadi bukan ambrol atau ambles, badan jalan masih utuh hanya lerengnya saja yang tergerus," kata David Wijayatno saat dikonfirmasi SINDOnews, Rabu (26/12/2018).
Lereng tergerus air hujan karena saluran gendong belum sempurna dan keburu dibuka untuk umum. Karena arus lalu lintas padat, pekerjaan dihentikan sementara. Saat ini, kerusakan sudah ditangani dan pengguna jalan tidak perlu khawatir. Sebab struktur perkerasan jalan tidak terganggu.
"Perbaikan akan selesai dalam waktu 3-4 hari ke depan," tandasnya. Dalam perbaikan, pertama dipasang trucuk bambu dan bawahnya dipasang dinding penahan dari batu kali.
David memastikan bahwa hal itu hanya tergerus dan bukan longsor seperti yang dibayangkan. Sebab saluran belum optimal, air dari jalan langsung ke lereng. Sementara di lereng rumputnya belum tumbuh dan kemudian menggerus timbunan. Selama perbaikan, ruas tol tetap bisa dipakai dan tidak terganggu.
(amm)
Explore More