Amien Rais: Kalau KPU Curang Semoga Allah Melaknat

Jum'at, 01 Maret 2019 - 17:38 WIB
Amien Rais: Kalau KPU Curang Semoga Allah Melaknat
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais meminta agar KPU adil dan jujur dalam pelaksanaan Pemilu 2019. FOTO/DOK.SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais hadir dalam Aksi Damai FUI (Forum Umat Islam) di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019). Amien meminta agar KPU adil dan jujur dalam pelaksanaan Pemilu 2019.

"Kalau curang dan terbukti, kita akan buat perhitungan, dan semoga Allah melaknat. Dan kita doakan jika beliau jujur, semoga Allah memberkahi mereka," ujar Amien Rais di lokasi, Jumat (1/3/2019).

Dia menyumpahi Komisioner KPU dan Bawaslu bila sampai terbukti melakukan kecurangan dalam Pelpres dan Pileg 2019 itu. Dia mendoakan agar Tuhan Yang Maha Esa memberikan ganjaran pada orang-orang yang zalim.

Sebaliknya, kata dia, bila Komisioner KPU dan Bawaslu, ataupun penyelenggara pemilu bekerja secara jujur dan memastikan proses pemilu bersih, jujur, dan adil. Dia pun mendoakan agar Tuhan Yang Maha Esa merahmati para penyelenggara pemilu tersebut.

"Dan terima kasih kepada bapak kepolisian dan TNI yang telah bersedia mengawal aksi unjuk rasanya agar berjalan lancar, aman, dan tertib," katanya.

Bacakan Lima Sumpah

Amien Rais: Kalau KPU Curang Semoga Allah Melaknat


Untuk diketahui, Forum Umat Islam (FUI) menggelar aksi damai di Gedung KPU yang berada di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Sejumlah tokoh hadir, seperti Amien Rais yang hadir dengan mengenakan kemeja kotak-kotak dan topi abu-abu.

Amien Rais disambut dengan gema takbir dan diajak ke atas mobil komando, yang mana salah satunya yang ada di atas mobil komando itu Sekjen FUI, Muhammad Al Khaththath. Al Khaththath pun lantas membacakan sumpah yang diikuti massa aksi.

"Demi Allah SWT yang Maha Agung, kami bersumpah bahwa pertama, kami umat Islam Indonesia siap mengikuti agenda pemilu pada hari Rabu, 17 April 2019 dengan kesadaran penuh bahwa memilih pemimpin dan wakil rakyat adalah kewajiban agama sesuai Fatwa MUI tahun 2009 tentang memilih pemimpin dalam pemilu," ujarnya di lokasi, Jumat (1/3/2019).

Kedua, kami siap menyukseskan terwujudnya pemilu yang bersih jujur, adil, dan tanpa kecurangan karena bagi kami mewujudkan pemilu yang bersih, jujur, adil, dan tanpa kecurangan adalah wajib menurut agama. Sebagaimana wajibnya umat Islam memilih pemimpin dan wakil rakyat yang beriman, bertakwa, jujur, atau sidik, terpercaya atau amanah, aktif dan aspiratif, punya kemampuan atau fatonah dan memperjuangkan kepentingan umat Islam sesuai Fakwa MUI tahun 2009 tersebut.

Ketiga, kami menolak segala bentuk kecurangan dalam pelaksanaan pemilu karena bagi kami pelaksanaan pemilu yang tak bersih tak jujur, tak adil, dan penuh kecurangan hukumnya haram. Sebagaimana haramnya umat Islam memilih pemimpin yang tak beriman, tak bertakwa, tak jujur, tak amanah, tak aspiratif, tak punya kemampuan, dan tak memperjuangkan kepentingan umat Islam.

Keempat, kami bertekad untuk bergerak dari pintu ke pintu di tengah-tengah umat guna membangun kesadaran politik umat Islam dan agar mensukseskan Pilpres dan Pileg pada 17 April 2019. Dimulai dengan melaksanakan salat Subuh Akbar Indonesia di semua masjid dan musolah dari Sabang sampai Merauke serta memutihkan semua TPS pada hari pencoblosan tersebut dari pagi hingga sore dengan spirit mewujudkan pemilu yang bersih, jujur, adil, dan tanpa kecurangan.

"Dan kelima, kami bertekad terus mengajak semua peserta penyelenggara dan pengawas pemilu maupun aparat kemanan agar bersungguh-sungguh mewujudkan pemilu yang bersih, jujur, adil dan tanpa kecurangan agar terwujud kepemimpinan nasional yang kuat dan berwibawa serta wakil rakyat yang amanah dalam rangka mewujudkan negara kesatuan RI yang berkah aman dan sentosa," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4345 seconds (0.1#10.140)