Guru Besar UGM Meninggal, Ganjar: Prof Iwan Sosok Humble dan Pandai

Selasa, 24 Maret 2020 - 14:05 WIB
Guru Besar UGM Meninggal, Ganjar: Prof Iwan Sosok Humble dan Pandai
Ganjar Pranowo yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Kagama itu tidak menyangka Prof Iwan Dwi Prahasto begitu cepat meninggalkan dunia. FOTO/DOK.SINDOphoto
A A A
SEMARANG - Dunia pendidikan berduka. Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Iwan Dwiprahasto meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta karena positif terinfeksi corona.

Kabar duka tersebut membuat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkejut. Ganjar yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) itu tidak menyangka Prof Iwan begitu cepat meninggalkan dunia.

"Saya berbelasungkawa atas meninggalnya Prof Iwan. Saya kenal dekat dengan beliau dan dulu memang beliau pernah sakit keras dan sudah sembuh. Saya dikabari pagi ini bahwa beliau meninggal dunia, saya turut berduka cita," kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Puri Gedeh Semarang, Selasa (24/3/2020). (Baca Juga: Positif Corona, Guru Besar UGM Prof Iwan Dwiprahasto Meninggal Dunia)

Ganjar menerangkan, banyak kenangan bersama Prof Iwan saat ia masih menjabat wakil rektor UGM. Sebagai seorang guru besar kedokteran, Prof Iwan, lanjut Ganjar, sering mengajak diskusi terkait pengabdian-pengabdian kepada masyarakat.

"Beliau aktif sekali memberikan masukan kepada saya tentang bagaimana pengabdian yang harus dilakukan pada masyarakat. Sumbangsihnya kepada bangsa dan negara sudah tidak terhitung," katanya.

Pribadi yang humble dan pandai membuat Ganjar senang berdiskusi dengan Prof Iwan. Pemikirannya yang luas sering dijadikan Ganjar sebagai pijakan dalam setiap kebijakan yang diambil. "Semoga beliau husnul khatimah, kami mendoakan agar keluarga sabar menghadapi cobaan ini," ucapnya. (Baca Juga: RSUP Sardjito Pastikan Istri Prof Iwan Dwi Prahasto Negatif Corona)

Ganjar juga telah menghubungi Rektor UGM terkait kasus ini. Menurutnya, Rektor UGM telah mengambil kebijakan yang ditingkatkan posisinya dengan melakukan pendataan semuanya, baik mahasiswa, dosen maupun karyawan. "Semoga kita bisa belajar merespons persoalan itu dengan cepat agar kondisinya bisa dikendalikan," ujarnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3953 seconds (0.1#10.140)