Pemkot Semarang Siapkan Lebih dari 10.000 Rapid Test Corona

Senin, 23 Maret 2020 - 10:15 WIB
Pemkot Semarang Siapkan Lebih dari 10.000 Rapid Test Corona
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat rakor penanganan virus corona. Foto/Dok.Humas Pemkot Semarang
A A A
SEMARANG - Menghadapi penyebaran virus Corona atau COVID-19 di Indonesia, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyiapkan anggaran sebesar Rp27 miliar yang bersumber dari pergeseran APBD 2020 serta dana tak terduga. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk membeli sejumlah peralatan medis, obat, vitamin, cairan antiseptik, disinfektan, pakaian pelindung diri, serta kapsul evakuasi untuk membawa masyarakat yang positif teridentifikasi virus Corona.

Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk melakukan lebih dari 10.000 Rapid Diagnostic Test (RDT) terhadap warga Semarang yang berstatus Orang Dalam Pantauan (ODP) virus corona. Sebanyak 2.480 Rapid Test dilakukan oleh RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang dan 7.920 rapid test dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Kategori ODP sendiri ditetapkan bagi masyarakat yang dalam 14 hari belakangan bepergian ke luar kota maupun luar negeri atau yang pernah berinteraksi dengan pasien positif Corona.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengungkapkan, dari total anggaran sekitar Rp27 miliar, untuk Dinas Kesehatan Kota Semarang teralokasi sekitar Rp11 miliar dan sisanya dialokasikan guna keperluan RSUD KRMT Wongsonegoro.

"Penggunanaan anggaran tersebut khusus untuk penanggulangan COVID-19 di Kota Semarang, mulai dari pengadaan tablet klorin sebagai disinfektan, kapsul evakuasi, dacron swab, sampai RDT. Adapun jumlah total Rapid Diagnostic Test dengan yang dilakukan di RSWN (RSUD) KRMT WONGSONEGORO) ada 10.000 lebih," kata Hakam dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Senin (23/3/2020).

Di sisi lain, Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Susi Herawati menyebutkan, rapid test merupakan langkah awal yang cepat untuk mengidentifikasi corona. Rapid test ini akan kita lakukan dengan mengambil sample darah.

"Kalau positif akan kita lakukan dengan swab tenggorokan, kemudian kita kirim ke lab. Tapi nanti kalau kita lakukan rapid test hasilnya negatif, di hari ke-7 sampai ke-10 akan kita test lagi, kalau tetap negatif berarti yang bersangkutan kita nyatakan negatif," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0828 seconds (0.1#10.140)