BKSDA DIY Lepasliarkan Sepasang Elang Ular Bido

Minggu, 22 Maret 2020 - 21:35 WIB
BKSDA DIY Lepasliarkan Sepasang Elang Ular Bido
BKSDA Yogyakarta melepasliarkan sepasang burung elang jenis ular bido di Puncak Gondang Kalurahan, Girimulyo, Kulonprogo, Sabtu (21/3/2020). FOTO :iNews.tv/Kuntadi
A A A
KULONPROGO - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta melepasliarkan sepasang burung elang jenis ular bido (spilornius cheela) di Puncak Gondang Kalurahan, Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo, Sabtu (21/3/2020). Sebelumnya burung langka yang dilindungi ini sudah menjalani masa karantina dan rehabilitasi.

“Sepasang elang jenis ular bido yang dilepaskan ini sudah menjalani masa rehabilitasi di YKAY (Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta),”jelas Direktur Jendral Konservasi Sumber Daya Alam da Ekosistem (BKSDE) Wiratno dalam keterangan rilisnya, Sabtu (21/3/2020).

Kedua burung ini merupakan hasil penyerahan dari masyarakat pada 2013 silam. Elang Ular Bido jantan bernama Sugeng, diterima oleh YKAY, dari hasil serahan warga Kasihan, Bantul, Sedangkan elang ular bido betina bernama Wilujeng.

Sebelum dilepaskan sepasang elang ini sempat menjalani masa habituasi di kawasan Jurang Jero Taman Nasional Gunung Merapi pada 14 Februari 2020 lalu. Habituasi ini dilaksanakan, agar kedua elang bisa beradaptasi, baik dengan lingkungan dan agar lebih mengenal pakan alami di sekitar lokasi pelepasliaran. Namun dari pertimbangan teknis, dari kajian habitat dan perilaku, ditranslokasi ke kawasan hutan Jatimulyo.

“Selama 21 hari akan dilakukan monitoring melibatkan para relawan dan perwakilan para pihak terkait beserta BKSDA Yogyakarta,”jelasnya.

Kepala BKSDA Yogyakarta, Wahyudi mengatakan masih ada beberapa hewan dilindungi yang masih dalam tahap rehabilitasi. Jika dari hasil assesment atau penilaian dianggap sudah layak juga akan kembali dilepasliarkan. “Kita akan lepasiarkan di habitat alaminya setelah dilakukan pengkajian,”jelasnya.

Menurutnya kesadaran masyarakat untuk menyerahkan satwa yang dilindungi semakin meningkat. Tahun 2018 ada sekitar 121 ekor satwa yang diserahkan, sementara pada tahun 2019 ada sekitar 80an satwa.

BKSDA juga mmeiliki tempat rehabilitasi fauna di Yogyakarta, salah satunya di Stasiun Flora Fauna Taman Hutan Raya Bunder. Disana da burung elang dan burung paruh bengkok yang menjalani rehabilitasi. “Tidak semua satwa bisa direhabilitasi karena sudah ada yang cacat,”jelasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1365 seconds (0.1#10.140)