Pelaku UMKM di Yogya Diajak Melek Digital

Kamis, 28 Februari 2019 - 19:27 WIB
Pelaku UMKM di Yogya Diajak Melek Digital
Diskusi iPreneur UMKM Go Digital di Yogyakarta. FOTO/SINDOnews/Suharjono
A A A
YOGYAKARTA - Teknologi digital telah mengubah landscape perekonomian dunia. Begitu pula dengan perusahaan-perusahaan besar dunia didominasi oleh mereka yang bergerak di bisnis digital.

Dengan kondisi ini pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) juga harus memanfaatkan teknologi digital yang dikenal dengan 4.0. “UMKM harus memanfaatkan perubahan landscape perekonomian ini. Apalagi saat ini bermunculan start-up yang membantu usaha kecil dan ini merupakan peluang bagi UMKM untuk memperluas akses pasar,” ungkap ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira saat diskusi iPreneur UMKM gi Digital di Yogyakarta, Kamis (28/2).

Dijelaskannya, saat ini struktur perekonomian Indonesia masih didominasi oleh sektor UMKM yang mencapai 62,92 juta unit usaha. Kendati demikian, banyak tantangan yang dihadapi UMKM untuk naik kelas. Untuk itu kehadiran teknologi digital dan internet diharapkan dapat mendorong UMKM agar tumbuh lebih cepat dan naik kelas. "Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Koperasi dan UKM telah menargetkan 8 juta UMKM bisa go digital pada 2019, ini peluang besar yang harus ditangkap,"ulasnya.

Dalam hal ini, kata Bhima, pemerintah tidak mungkin bekerja sendirian sehingga peran swasta termasuk perbankan juga penting untuk mempercepat proses digitalisasi pada UMKM.Dalam diskusi kerjasama antara iNews.id dengan PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) ini juga menghadirkan Daya Program Development Head Bank BTPN, Januar Rusdianto.

Januar mengatakan dibutuhkan bank sebagai pilihan utama yang dapat memberikan perubahan berarti dalam kehidupan jutaan orang, terutama dengan dukungan teknologi digital. Untuk itu, Bank BTPN meyakini bahwa nasabah tidak hanya membutuhkan akses kepada pembiayaan, tetapi juga pelatihan dan pendampingan agar dapat memiliki kehidupan yang lebih baik. "Untuk itu sejak 2011, Bank BTPN mengembangkan program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur untuk meningkatkan kapasitas hidup para nasabah, yaitu Program Daya," jelasnya.

Program Daya menjadi unique value proposition (UVP) yang membedakan Bank BTPN dari bank lain. “Daya diterapkan pada seluruh unit bisnis Bank BTPN dan anak usaha, yaitu BTPN Syariah, sebagai bagian dari model bisnis yang terintegrasi. Program pelatihan dan pendampingan Daya tidak terbatas pada masalah keuangan saja, tetapi juga berbagai kiat meningkatkan usaha, memperluas jaringan pemasaran, melayani pelanggan, hingga hal-hal seputar menjalani pola hidup sehat,” pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4424 seconds (0.1#10.140)