Update Corona Jateng: Dua Meninggal, 1.005 ODP, 24 Orang Sembuh

Selasa, 17 Maret 2020 - 16:42 WIB
Update Corona Jateng: Dua Meninggal, 1.005 ODP, 24 Orang Sembuh
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memimpin rapat video conference dengan seluruh bupati/wali kota se Jawa Tengah, Selasa (17/3/2020). FOTO/Dok Humas Pemprov Jateng
A A A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung mengomando bupati dan wali kota se-Jawa Tengah untuk turut andil menangani merebaknya virus corona. Hasilnya, disepakati seluruh sekolah diliburkan dan rumah sakit di bawah kelola kabupaten/kota diperbantukan.

Perkembangan terakhir kasus COVID-19 di Jawa Tengah hingga Selasa (17/3), status Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.005 orang, Pasien Dalam Pemantauan (PDP) 69, yang dirawat 42 dan yang pulang sehat 24. Sementara ada empat pasien positif dan dua telah meninggal dunia.

Menyikapi cepatnya virus tersebut merebak, Ganjar langsung menggelar rapat video conference dengan seluruh bupati/wali kota se Jawa Tengah, Selasa (17/3/2020). Ganjar menyampaikan, keputusan pertama yang diambil adalah menutup lembaga-lembaga pendidikan dan mengganti pembelajaran melalui daring. (Baca Juga: Warga Semarang Positif Corona Meninggal Dunia di RSUP Kariadi)

"Seluruh bupati walikota tadi sepakat (meliburkan) untuk memantau agar memastikan mereka tidak keluar rumah dan belajar melalui daring. Termasuk wali murid agar tidak mengajak anaknya piknik," kata Ganjar.

Begitu pula dengan sekolah berbasis boarding school, seperti SMA Taruna Nusantara, Magelang. Karena sebagian siswa saat ini tengah menjalani masa libur, Ganjar berharap yang saat ini masih berada di asrama untuk tidak beraktivitas di luar.

"Termasuk yang Taruna Nusantara. Karena sebagian ada yang libur. Yang di sana jangan keluar, kalau yang sudah di rumah diperpanjang saja liburnya sampai 14 hari," katanya.

Untuk sektor kesehatan, Ganjar mengatakan seluruh bupati dan wali kota menyepakati untuk turut mengaktifkan rumah sakit di bawah kelolanya diperbantukan kepada rumah sakit milik Pemprov dalam penanganan pasien COVID-19.

"Tapi kami minta bantuan, agar alat-alat di rumah sakit bisa dipenuhi, khususnya APD (alat pelindung diri). Ini yang kami butuhkan nanti akan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Terus juga kebutuhan VTM, Virus Transport Media, yang mulai saat ini kita butuh banyak," kata Ganjar.

Kekuatan sektor kesehatan yang dimiliki pemerintah tersebut, dari rumah sakit di bawah kelola Kementerian Kesehatan, Pemprov dan kabupaten juga bakal mendapat back-up dari beberapa rumah sakit swasta di Jawa Tengah.

"Ada juga partisipasi dari masyarakat yang menyampaikan rumah sakit yang dia miliki akan membantu provinsi dalam memperkuat penanganan pasien dan di antaranya saya minta pengobatan gratis," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2958 seconds (0.1#10.140)