Fakta-Fakta Kematian Pasien Corona di RSUD Dr Moewardi Solo

Sabtu, 14 Maret 2020 - 11:45 WIB
Fakta-Fakta Kematian Pasien Corona di RSUD Dr Moewardi Solo
Simulasi penanganan pasien virus corona di RSUP dr Kariadi Semarang, beberapa waktu lalu. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
SOLO - Satu pasien RSUD Dr Moewardi Solo yang meninggal dunia dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Pasien seorang pria berusia 59 tahun yang tercatat sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) pertama yang meninggal dunia akibat terjangkit Covid-19.

Pemerintah masih belum memastikan pasien positif korona yang meninggal di Solo itu masuk cluster mana. Sampai saat ini masih dilakukan tracking yang melibatkan tiga daerah yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Berikut sejumlah fakta dirangkum atas kematian WNI pertama di Indonesia yang meninggal akibat virus corona;

1. Riwayat sakit
Pasien ini pertama kali menjalani perawatan isolasi di RSUD Dr Moewardi Solo pada Minggu (8/3/2020). Statusnya saat itu suspect (terduga) virus corona. Sebelum masuk rumah sakit, dia diketahui memiliki riwayat perjalanan mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat.

Selanjutnya menjalani perawatan selama empat hari hingga dinyatakan meninggal pada Rabu (11/3/2020). Hari itu juga jenazah pasien dipulangkan ke rumah keluarga sekaligus kampung halamannya di Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Malam di hari yang sama, jenazah langsung dikebumikan.

"Pemakamannya dilakukan seperti biasa. Namun, petugas dari RSUD Moewardi Solo menyatakan keluarga tidak boleh membuka peti jenazahnya," kata tetangga pasien, Tamyiz, Jumat (13/3/2020).

2. Warga Magetan Tinggal di Solo
Pasien merupakan seorang pria berusia 59 tahun. Dia selama ini tinggal di Solo, Jawa Tengah dalam menjalankan usahanya. Namun semua keluarganya ada di Magetan, Jawa Timur.

Jenazah pasien langsung dibawa ke kampung halamannya di Kecamatan Ngariboyo dan dimakamkan keluarga Rabu (11/3/2020) malam.

3. Berprofesi sebagai Pedagang
Informasi yang diterima, pasien ini berprofesi sebagai pedagang. Bahkan Pemprov Jateng telah mengisolasi empat toko di Solo yang pernah berhubungan dengan pasien positif virus korona tersebut.

"Kemungkinan pasien yang meninggal itu berhubungan dengan banyak orang. Karena ada beberapa toko yang ada di Solo kalau enggak salah ada empat toko, kami minta untuk tutup. Jadi ada isolasi satu hari untuk pengecekan full dari kita pemerintah," ujar Ganjar dalam siaran langsungnya melalui akun twitter Pemprov Jateng, Jumat (13/3/2020).

4. Tracking Hubungkan Jabar, Jateng dan Jatim
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan langsung bergerak cepat melakukan tracking perjalanan pasien begitu mendapat laporan kematian tersebut. Pasien ini memiliki riwayat mengikuti seminar di Bogor Jawa Barat. Penelusuran riwayat perjalanan pasien itu dengan melibatkan Pemerintah Provinsi Jabar, Jatim dan Pemkot Surakarta (Pemprov Jateng).

"Kami minta pengecekan di Bogor. Juga koordinasi dengan Jawa Timur karena dimakamkan di sana, keluarganya juga di sana," kata Ganjar, Jumat (13/3/2020).

Ganjar mengatakan koordinasi lintas pemerintahan tersebut dilakukan, selain karena riwayat perjalanan pasien yang meninggal tersebut berada di tiga wilayah, COVID-19 juga telah ditetapkan WHO sebagai Pandemi.

"Ini kan bukan hanya soal Jawa Tengah, tapi berhubungan dengan Jabar dan Jatim. Apalagi sudah ditetapkan Pandemi. Maka kita perlu gotong-royong," katanya.

5. Kasus pertama WNI meninggal akibat corona
Pasien pertama yang meninggal akibat korona tercatat terjadi di RSUP Sanglah Bali pada Rabu (11/3/2020). Pasien merupakan warga negara asing (WNA) yang masuk ke Bali pada 29 Februari 2020. Dia mulai masuk perawatan isolasi RSUP Sanglah pada 9 Maret dan sempat dirawat tiga hari sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Sementara di waktu yang sama, WNI pertama meninggal di RSUD dr Moewardi Solo pada Rabu (11/3/2020). Saat meninggal pasien ini masih dalam status suspect (terduga) korona dan belum dinyatakan positif. Baru nanti berdasarkan hasil lab pada dinyatakan positif pada Jumat (13/3/2020). Pasien asal Magetan yang tinggal di Solo ini pun menjadi WNI pertama di Indonesia yang meninggal akibat virus korona.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6988 seconds (0.1#10.140)