Pertamina Ajak Awak Media Kenali Kedaulatan Energi di Indonesia

Jum'at, 13 Maret 2020 - 22:31 WIB
Pertamina Ajak Awak Media Kenali Kedaulatan Energi di Indonesia
Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro di acara No Baper: Nongkrong Bareng Pertamina Jumat (13/3/2020). FOTO: SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
SLEMAN - PT Pertamina (Persero) Region IV wilayah Jawa Tengah dan DIY menyelenggarakan acara “No Baper: Nongkrong Bareng Pertamina” bersama awak media Yogyakarta di Sinergi Co Working Space, Jalan Cenderawasih, Demangan, Yogyakarta, Jumat (13/3/2020).

Kegiatan ini untuk menambah wawasan seputar digitalisasi dan energi di Indonesia kepada media. Dua pembicara dihadirkan yakni Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, sebagai praktisi energi dan Manager Media Communication PT Pertamina (Persero), Heppy Wulansari.

Komaidi mengatakan, Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memegang peranan yang cukup besar dalam keberlangsungan energi di Indonesia mulai dari sektor hulu hingga hilir. Bisnis Energi Pertamina yang cukup besar pengaruhnya terutama bagi Indonesia ada di bidang hilir. Sebagai latar belakang, saat ini kondisi produksi dan konsumsi migas di Asia Pasifik berbanding cukup jauh. “Produksi migas di Asia Pasifik saat ini mengambil porsi hanya 30% sedangkan konsumsinya 60%,” kata Komaidi, Jumat (13/3/2020).

Hal tersebut juga saat ini terjadi di Indonesia. Saat ini produksi minyak di Indonesia hanya berkisar di angka 800 ribu barel sedangkan konsumsi berada di angka 1,6 juta barel. Sehingga, pemenuhan kebutuhan minyak di Indonesia saat ini adalah melalui impor.

Karena kondisi tersebut, sebagai BUMN, Pertamina memiliki tugas yang cukup berat dalam pemenuhan energi di Indonesia. Rumit dan panjangnya rantai birokrasi di Indonesia membuat Pertamina sulit dalam mengambil langkah-langkah strategis dalam kemandirian energi bangsa Indonesia.

“Sebenarnya hal tersebut bisa diantisipasi jika seluruh pemangku kebijakan telah memahami permasalahan-permasalahan yang ada dan bersama-sama mencari jalan keluar,” terangnya.

Sementara, Manager Media Communication PT Pertamina (Persero), Heppy Wulansari mengatakan semakin berkembangnya teknologi di era digitalisasi saat ini, mendorong PT Pertamina (Persero) untuk berinovasi dalam keberlangsungan bisnisnya terutama di bidang hilir.

Inovasi di bidang teknologi dan digitalisasi bagi Pertamina menjadi salah satu kekuatan dalam menjalankan bisnis energi di Indonesia. “Melalui platform media sosial misalnya, kami dapat menjangkau stakeholder dan konsumen hingga ke pelosok bahkan ke lokasi yang jauh dari titik SPBU. Karena adanya sosial media, mereka dapat berinteraksi dengan Pertamina dan kami dapat memberikan solusi ketersediaan energi disana. Program tersebut dinamakan BBM satu harga,” jelasnya.

Happy menambahkan, karena pentingnya inovasi di bidang teknologi dan digitalisasi, sebuah institusi atau perusahaan yang tidak mengikuti perkembangan era digitalisasi saat ini pasti perlahan akan ditinggalkan oleh stakeholder atau konsumennya.

“Sebagai BUMN, tentunya Pertamina memiliki tanggung jawab penuh terhadap keberlangsungan energi di Indonesia. Inovasi-inovasi teknologi dan digitalisasi terus kita lakukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan energi,” tambahnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.9428 seconds (0.1#10.140)