Hati-hati, di Solo Ada 62 Orang Masuk Karantina Mandiri

Jum'at, 13 Maret 2020 - 21:24 WIB
Hati-hati, di Solo Ada 62 Orang Masuk Karantina Mandiri
Gubernur Ganjar Pranowo saat mengecek kesiapan RSUD Tugurejo Semarang, Kamis (12/3/2020). Foto : Dok Humas Pemprov Jateng
A A A
SOLO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo telah mengidentifikasi orang orang yang ada kontak langsung dengan dua pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUD Dr Moewardi Solo, dan satu pasien di antaranya meninggal dunia dengan status positif virus corona.

"Jadi kasus satu khan sudah positif (corona). Kasus satunya khan di rawat di RSUD Dr Moewardi, tapi dia khan kontak dekat. Jadi kita harus waspada,” ungkap Kepala Dinkes Solo Siti Wahyuningsih, Jumat (13/3/2020). Pihaknya telah melakukan tracking terhadap kedua pasien yang bersangkutan. Yakni meliputi kontak dekat, kontak erat, dan kontak sosial.

Setelah pulang dari Bogor, kedua pasien langsung sakit. Sehingga aktivitasnya tidak terlalu banyak. Namun demikian, kontak erat yang meliputi keluarga dan orang orang yang berhubungan langsung dalam waktu dekat dengan para pasien telah diidentifikasi. Pihaknya telah meminta kepada mereka untuk melakukan karantina mandiri.

Namun demikian, setiap hari petugas Puskesmas akan melakukan pemantauan terhadap kondisinya. Setiap jam 09.00 WIB, perkembangan pemantauan sudah masuk ke Dinkes Solo. Apapun perkembangannya kondisi kesehatan, apakah menjadi buruk atau tidak tetap harus diinformasikan. Jika perkembangan kesehatan memburuk, maka harus segera dibawa ke rumah sakit.

Pada sisi lain, Dinkes juga mengedukasi masyarakat agar tetap tenang. Sebab corona sebenarnya seperti virus biasa yang bisa sembuh sendiri asalkan daya tubuh baik. Dinkes juga mengedukasi agar bagaimana menghindari kontak dan melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Kami juga telah koordinasi dengan rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang pernah dikunjungi (kedua pasien),” terangnya.

Siapa saja tenaga kesehatan dan non kesehatan yang bersinggungan dengan kedua pasien diminta untuk diinventarisasi dan dilakukan pengawasan. Pihak rumah sakit (RS) yang sempat bersinggungan adalah RS dr Oen Solo Baru, RS dr Oen Kandang Sapi Solo, dan Klinik Mojosongo.

Pihaknya berkoordinasi dengan Dinkes Sukoharjo mengingat RS dr Oen Solobaru berada di wilayah kabupaten itu. Karantina mandiri sudah harus dimulai hari ini. Dalam karantina mandiri, dari RS dr Oen Kandang Sapi Solo ada 16 orang, RS dr Oen Solobaru 15 orang, Klinik Mojosongo 6 orang, dan keluarga pasien di kelurahan Kadipiro 12 orang, dan Kelurahan Semanggi ada 6 orang, dan
karyawannya 7.

“Karena dimakamkan di Magetan, maka keluarganya masih di Magetan, saya sudah laporan ke Propinsi dan antar provinsi laporan ke Jawa Timur,” ungkapnya.(Baca Juga: Dinkes Solo Telusuri Kontak Langsung Pasien Corona yang Meninggal
Jika ditotal, terdapat 62 orang yang diminta karantina mandiri terkait dua pasiem yang dirawat di ruang isolasi RSUD dr Moewardi. Karyawan dimasukkan status kontak erat sama seperti keluarga karena pihaknya tidak mau kebobolan. Demikian pula pasien dari Kadipiro juga diberlakukan sama meski hasil laboratorium belum keluar apakah positif atau negatif corona. Sebab keduanya pernah bepergian bareng dan dirawat bareng.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3981 seconds (0.1#10.140)