Dampak Corona, Banyak Perusahaan di BatangTerancam Gulung Tikar

Jum'at, 13 Maret 2020 - 17:32 WIB
Dampak Corona, Banyak Perusahaan di BatangTerancam Gulung Tikar
Bupati Wihaji meninjau perusahaan pengolahan kayu plywood y di Desa Banaran Kecamatan Banyuputih belum lama ini. FOTO : Dok Humas Pemkab Batang
A A A
BATANG - Bupati Batang Wihaji mengakui ada laporan beberapa perusahaan di Kabupaten Batang yang terkena dampak virus corona atau covid -19 terancam gulung tikar.

"Ada beberapa perusahaan yang sudah laporan ke saya, karena ada pembatasan bahkan dihentikan sementara impor bahan baku material, ekspor ke China, Terumata perusahaan pengolahan kayu furniture seperti, plywood dan lainya," ungkap Wihaji, Jumat (13/3/2020).

Pihaknya berharap pembatasan dan pemberhentian sementara tidak berlangsung lama. Karena produksinya berjalan terus tapi barang menumpuk sehingga mempengaruhi perputaran keuangan owner perusahaan

“Semoga saja wabah covid-19 segera bisa cepat mereda dan selesai, karena pengaruh sekali dengan perekonomian di Indonesia bahkan Kabupaten Batang,” harapnya.

Menurutnya, jika produksi pengolahan kayu impor bahan baku atau ekspor dihentikan akan menggangu finansial perusahaan dan berdampak pada para pekerja kayu bisa dihentikan. “Maka masyarakat Batang yang kerja akan kehilangan mata pencaharianya," ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Batang Subiyanto mengatakan, jumlah perusahaan bergerak di pengolahan kayu yang produksinya di ekpor cukup banyak.

"Perusahan kayu yang ada di Batang sampai perbatasan Gringsing hampir ekspor semuanya, totalnya kira - kira ada 10 perusahaan," sebut Subiyanto.

Dia menjelaskan, untuk impor bahan baku dan ekspor produk furniturnya terdampak corona menggangu produksitifitas perusahaan. Namun demikian Pemkab berharap semua produk UMKM dan industri yang ada di Batang bisa berjalan normal.

"Sementara yang kami ketahui perusahan pengolahan kayu tidak bisa melakukan produksi karena pasokan bahan baku dari Tiongkok, begitu juga dengan ekspor produknya," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.8337 seconds (0.1#10.140)