Dampak Covid-19, TWC Bidik Wisatawan Domestik

Jum'at, 13 Maret 2020 - 17:28 WIB
Dampak Covid-19, TWC Bidik Wisatawan Domestik
Dirut PT TWC Borobduur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Serijono (dua dari kiri) memberikan penjelasan soal langkah TWC menghadapi isu global virus Corono di Candi Prambanan, Jumat (13/3/2020). FOTO: SINDOnews/priyo setyawan
A A A
SLEMAN - Isu global virus Corona (Covid-19) berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke destinasi wisata ke Indonesia. Satu di antaranya ke objek wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Data PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Prambanan Ratu Boko dari Januari-awal Maret, penurunan kunjungan wisatawan mencapai 40,8%. Dari jumlah itu 70% wisman.

Direktur Utama (Dirut) PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Serijono mengatakan, dengan adanya isu global Covid-19 ini dipastikan target menaikkan kunjungan wisman pada semester satu tidak akan terpenuhi. Sebab beberapa negara Eropa, Asia dan Amerika sudah mengeluarkan travel warning. Karena itu agar pariwisata tetap jalan, maka target sasaran wisatawan tidak lagi wisman tetapi wisatawan nusantara (wisnus).

“Kami harapkan dengan merubah market ini pariwisata tetap eksis,” kata Tio panggilan Edy Setijono soal perubahan market PT TWC saat coffe morning di Candi Prambanan, Sleman, Jumat (13/3/2020).

Tio menjelaskan, perubahan market dari Wisman ke Wisnus ini bukan tanpa alasan. Sebab adanya penuruan kunjungan wisatawan ini bukan hanya berdampak pada destinasi, namun juga perekonomian masyarakat lainnya. Baik perdagangan, akomodasi dan biro perjalanan. “Untuk itu, kami sudah mempunyai beberapa langkah agar pariwisata tetap jalan. Yaitu corporat gathering dan pelajar,” paparnya.

Program corporat gathering, yaitu adanya kegiatan gathering di destinasi TWC, baik di Borobodur, Prambanan maupun Ratu Boko. Di mana program gathering berjalan sekaligus berwisata. Program pelajar, terutama untuk target weekday. Ada dua program pelajar, yaitu SMA dan SMP serta SD. Untuk SMA akan mengandeng perguruan tinggi, seperti UGM, UNS dan Undip dalam program pengenalan studi di perguruan tinggi. Di mana paketnya mengunjungi PT dan destinasi TWC.

Program pelajar SMP dan SD, yaitu junior arkelog dimana penerapannya bisa dalam mata pelajaran sejarah atau budaya. Sehingga program ini bukan hanya sekedar perjalan wisata namun juga akan membawa manfaat bagi pelajar.

“Selain itu, juga ada event di TWC. Sehingga dengan langkah ini pariwisata tetap berjalan meski tidak lagi mengandalkan Wisman,” tandasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.5157 seconds (0.1#10.140)