Kang Emil Sebut Kandungan Pohon Kina Jabar Sama dengan Obat Corona

Kamis, 12 Maret 2020 - 13:59 WIB
Kang Emil Sebut Kandungan Pohon Kina Jabar Sama dengan Obat Corona
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan kandungan pohon kina Jawa Barat sama dengan chloroquine yang diklaim ampuh menyembuhkan pasien virus corona. FOTO/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Hasil riset China mengungkapkan penggunaan obat malaria yang telah berusia 80 tahun, chloroquine, efektif menghambat serangan virus corona jenis baru, COVID-19. Menariknya, chloroquine memiliki kandungan yang sama dengan pohon kina asal Jawa Barat.

Hal ini diungkapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kepada wartawan di Gedung Sate Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jabar, Kamis (12/3/2020). Kang Emil, sapaan akrabnya, mendorong pihak kampus, akademisi, dan lembaga terkait untuk urun rembug mencari solusi terkait penyembuhan pasien Covid-19 dengan obat berbahan kina tersebut.

Kang Emil menekankan, peluang ini harus ditangkap oleh pihak kampus, lembaga penelitian, dan para ahli untuk meneliti lebih jauh kemungkinan kina yang merupakan flora asal Jabar bisa menjadi kandungan yang mampu mencegah atau mengobati pasien Covid-19.(Baca Juga: Pulang dari Depok, Seorang Balita Diisolasi di RSUP Sardjito)

"Saya mendorong kampus terlibat aktif meneliti ragam kemungkinan bahan yang bisa jadi obat Corona ini. Pemerintah tengah fokus melakukan penanganan dan pencegahan serta perawatan virus ini, kampus harus didorong untuk turut ambil bagian," tegasnya.

Terpisah, Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Padjajaran (Unpad) Keri Lestari mengungkapkan, kloroquin fosfat atau obat lama untuk pengobatan malaria dapat mengobati pneumonia terkait virus Corona atau COVID-19.

Keri menjelaskan, pada 17 Februari 2020, Dewan Negara China mengindikasikan kloroquin fosfat telah menunjukkan aktivitas nyata dengan tingkat keamanan yang dapat diterima dalam mengobati pneumonia terkait Covid-19 dalam uji klinis multisenter di China.

Bahkan, dalam studi in vitro baru-baru ini, kloroquin juga diketahui dapat memblokir infeksi Covid-19 pada konsentrasi mikromolar rendah. Studi yang dilansir US National Library of Medicine National Institutes of Health ini menunjukan setidaknya 100 pasien Covid-19 di Wuhan berhasil disembuhkan.

"Berdasarkan hasil riset di China, (pasien Covid-19) di Wuhan dengan kloroquin menunjukkan adanya perbaikan," ungkapnya, Kamis (12/3/2020).

Aktivitas anti-virus dan anti-inflamasi kloroquin, lanjut Keri, dapat menjelaskan khasiatnya dalam menangani pasien dengan pneumonia Covid-19. Keri menuturkan, kloroquin adalah obat yang murah dan aman, bahkan telah digunakan selama lebih dari 70 tahun.

"Mengingat tuntutan klinis yang mendesak, kloroquin fosfat direkomendasikan untuk mengobati pneumonia terkait Covid-19 pada populasi yang lebih besar di masa depan," imbuhnya.

Temuan kloroquin yang merupakan obat malaria sintetis bisa menjadi obat Covid-19 itu menurutnya dapat menjadi peluang bagi kina sebagai obat yang sama untuk mengatasi wabah Covid-19. "Ini biasa digunakan untuk antimalaria, bisa juga untuk lupus. Dia punya potensi aktivitas antivirus spectrum luas, ini diteliti di China sejak 2013," sebutnya.

Keri menambahkan, perkebunan kina di Jawa Barat saat ini dimiliki oleh PT Kimia Farma. Dari komunikasi dengan Kimia Farma, kemungkinan obat tersebut akan diproduksi kembali jika melihat fakta obat ini bisa menyembuhkan pasien Covid-19.

"Kalau mau dikembangkan kembali sangat bisa. Kimia Farma mempertimbangkan untuk memproduksi kembali," tandasnya
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8586 seconds (0.1#10.140)