Bendahara Vatikan Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Pelecehan Seks Anak

Selasa, 26 Februari 2019 - 14:35 WIB
Bendahara Vatikan Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Pelecehan Seks Anak
Bendahara Vatikan Kardinal George Pell (77) dinyatakan bersalah melakukan pelecehan seksual pada bocah laki-laki 13 tahun di Australia pada lebih dari dua dekade silam. Foto/REUTERS
A A A
MELBOURNE - Pengadilan Victoria di Melbourne memutuskan bendahara Vatikan Kardinal George Pell bersalah atas lima dakwaan pelecehan seksual pada anak 13 tahun di Australia. Kejahatan itu dilakukan lebih dari dua dekade silam.

Juri atau hakim menyatakan Pell bersalah setelah menjalani persidangan empat minggu. Putusan tersebut diumumkan pengadilan hari Selasa (26/2/2019). Putusan terhadap pejabat nomor 3 Vatikan ini semakin merusak citra administrasi kepausan.

Dia dihukum karena lima pelanggaran seksual yang dilakukan terhadap anak laki-laki anggota paduan suara berusia 13 tahun pada 22 tahun silam di sakristi para imam Katedral St Patrick di Melbourne. Di gereja itu Pell menjabat sebagai Uskup Agung. Salah satu dari dua korban meninggal pada tahun 2014.

Masing-masing dari lima pelanggaran membawa hukuman maksimal 10 tahun penjara. Namun vonis penjara untuk Pell belum dibacakan sampai sidang berikutnya yang dijadwalkan digelar hari Rabu besok.

Pengacara Pell telah mengajukan banding terhadap putusan hakim dengan tiga alasan, yang jika berhasil dapat menyebabkan sidang ulang.

"Kardinal Pell selalu mempertahankan kepolosannya dan terus melakukannya," kata pengacara Pell, Paul Galbally, di luar pengadilan, mengurai salah satu dari tiga alasan mengapa Pell mengajukan banding.

Pell, yang tetap bebas dengan jaminan, meninggalkan pengadilan pada hari Selasa tanpa berbicara dengan wartawan.

Seorang anak yang selamat dari pelecehan seksual, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Michael Advocate, berteriak kepada Pell: "Bakar di neraka".

Pemimpin Vatikan Paus Fransiskus telah mengakhiri konferensi tentang pelecehan seksual pada hari Minggu dengan menyerukan pertempuran habis-habisan melawan kejahatan yang harus dihapus dari muka bumi.

Vatikan mengatakan pada bulan Desember bahwa Paus Fransiskus telah menyingkirkan Pell, 77, dari kelompok penasihat dekatnya, tanpa mengomentari hasil persidangan.

Sekolah yang dihadiri Pell ketika masih kecil, St Patricks College di Ballarat, sekitar 120 km (75 mil) dari Melbourne, mengatakan akan menghapus namanya dari sebuah bangunan yang dinamai untuk menghormatinya.

Keputusan sekolah itu akan mencabut status Pell sebagai "legenda" sekolah. Nama Pell sebelumnya masuk daftar dewan kehormatan perguruan tinggi yang menahbiskan mantan siswa sekolah itu.

"Putusan juri menunjukkan bahwa perilaku Kardinal Pell belum memenuhi standar yang kami harapkan dari orang-orang yang kami hormati sebagai panutan bagi para pemuda yang kami didik," kata kepala sekolah, John Crowley, dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6429 seconds (0.1#10.140)