Gelombang Demo Tolak Omnibus Law di Jateng, Ini Respons Ganjar

Rabu, 11 Maret 2020 - 17:10 WIB
Gelombang Demo Tolak Omnibus Law di Jateng, Ini Respons Ganjar
Ratusan buruh dari berbagai elemen saat berunjuk rasa menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja di gerbang pintu DPRD Jateng, Rabu (11/3/2020). FOTO/SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Aksi demonstrasi menolak Omnibus Law terjadi di beberapa daerah, termasuk Jawa Tengah. Para demonstran menggeruduk kantor Gubernur Jawa Tengah maupun Kantor DPRD Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, untuk menyuarakan aspirasinya pada Rabu (11/3/2020).

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang sedang memimpin acara Musrenbangwil Kedungsepur tidak dapat menemui para demonstran. Namun, Ganjar menegaskan bahwa pihaknya terbuka untuk menerima masukan serta kritikan masyarakat dan siap menyampaikan aspirasi mereka kepada Presiden.

"Saya menerima semua masukan lewat berbagai kanal. Demo boleh, tapi sebenarnya ini bisa dirembug dan dibicarakan dengan baik dengan cara duduk bersama," kata Ganjar saat ditemui usai memimpin Musrenbangwil Kedungsepur di Kota Lama Semarang.(Baca Juga: Buruh Turun Jalan Tolak RUU Omnibus Law, Jalur Pantura Macet)

Meski Omnibus Law adalah urusan pemerintah pusat, tapi dirinya tidak mau hanya berpangku tangan. Sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, dirinya berinisiatif membuka saluran masukan dari masyarakat.

"Ya memang ada yang mengatakan bahwa ini bukan urusan saya, tapi mereka kan demonya ke saya. Makanya saya usul, lebih baik kita duduk bersama. Nanti konsep, draf atau tulisan terkait masing-masing bisa disampaikan ke saya dan akan saya lanjutkan ke pusat, apakah ke Presiden, Kementerian Tenaga Kerja atau lainnya," katanya.

Tidak setuju dengan Omnibus Law, lanjut Ganjar, boleh-boleh saja. Namun, ketidaksetujuan itu harus disampaikan dengan opini yang baik dan sesuai dengan argumentasi yang mendukung. "Semua harus berawal dari membedah pasal-pasal Omnibus Law agar clear, mana yang ditolak, mana yang harus diperbaiki dan lainnya. Sebenarnya saya hanya butuh daftar isian masalahnya seperti apa," ujarnya.

Ganjar saat ini sudah menghubungi beberapa kelompok, baik buruh, pengusaha dan lainnya untuk berembug membedah Omnibus Law. Tujuannya agar jelas, masalah apa yang ada dan bagaimana solusinya.

Masing-masing stakeholders perekonomian Jateng telah ia minta membedah Omnibus Law. Ia minta untuk ditulis secara komorehensif pasal mana yang keberatan dan perbaikannya bagaimana. Setelah siap, Ganjar akan mengumpulkan semuanya untuk membahas bersama-sama. Hasilnya akan menjadi draft usulan Jateng kepada presiden.

"Kan nanti jelas, apa posisi draf Omnibus Law itu, apa posisi pengusaha dan apa posisi buruh. Mari kita bicarakan, agar kita punya inisiatif dari Jawa Tengah untuk disampaikan ke pusat. Nanti saya bantu sampaikan, saya kan wakil pemerintah pusat," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3694 seconds (0.1#10.140)