Buruh Turun Jalan Tolak RUU Omnibus Law, Jalur Pantura Macet

Rabu, 11 Maret 2020 - 14:41 WIB
Buruh Turun Jalan Tolak RUU Omnibus Law, Jalur Pantura Macet
Ratusan buruh dari berbagai elemen saat berunjuk rasa menolak RUU Omnibus Law di gerbang pintu DPRD Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Rabu (11/3/2020). FOTO/SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Ratusan buruh dari berbagai elemen se-Jawa Tengah menggelar unjuk rasa penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja yang diusulkan pemerintah. Dengan mengusung berbagai poster dan spanduk, mereka melakukan long march dari Taman Lele menuju Kantor Gubernuran Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Rabu (11/3/2020).

Kontan saja, aksi long march tersebut memacetkan arus lalu lintas di jalur pantura sepanjang jalan yang dilalui ratusan buruh. Meski demikian, aksi berlangsung kondusif hingga mereka menggelar orasi di depan gerbang pintu DPRD Jateng di Jalan Pahlawan.

Menurut koordinator umum aksi Deni, para peserta unjuk rasa yang terlibat merupakan gabungan masyarakat dari berbagai elemen. Mulai dari serikat buruh, petani, nelayan, NGO, dan mahasiswa dari berbagai universitas.(Baca Juga: Ini Enam Tuntutan ARB Soal RUU Omnibus Law Cipta Kerja)

Dia menyatakan bahwa aksi penolakan ini salah satunya didasari atas penyusunan draf RUU Cipta Kerja yang dilakukan pemerintah dengan tidak transparan dan tanpa melibatkan masyarakat sipil. "Masyarakat sipil tidak ikut dilibatkan, padahal nantinya akan ikut terkena dampaknya," kata Deni.

Pihaknya juga menolak bahwa RUU ini digadang-gadang akan menarik investor untuk membuka lapangan kerja baru dan menyerap jumlah penggangguran dan menekan angka kemiskinan ini.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3492 seconds (0.1#10.140)