Sosialisasi Pencegahan Corona, UNS Sasar Siswa Sekolah

Selasa, 10 Maret 2020 - 21:29 WIB
Sosialisasi Pencegahan Corona, UNS Sasar Siswa Sekolah
Dekan Fakultas Kedokteran UNS Solo, Dr Reviono, dr, Sp.P (K) saat sosialisasi pencegahan penyebaran virus corona kepada siswa SMP Negeri 2 Sukoharjo, Selasa (10/3/2020). Foto: SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SUKOHARJO - Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo memberi sosialisasi pencegahan penyebaran virus corona kepada 288 siswa SMP Negeri 2 Sukoharjo, Selasa (10/3/2020). Para siswa diberi pengertian dan pemahaman terhadap virus corona, serta simulasi menggunakan perlengkapan penanganan seperti baju apron dan masker standar kesehatan.

Dekan Fakultas Kedokteran UNS Solo, Dr Reviono, dr, Sp.P (K) mengatakan, upaya pencegahan penyebaran virus corona perlu dilakukan sejak dini, termasuk di sekolah. Institusi sekolah menjadi tempat berkumpul dan berinteraksi dengan banyak orang sehingga berisiko mudah terjadi penularan. “Lingkungan seperti sekolah dan pondok pesantren apabila ada satu saja yang tertular akan mudah menyebar dibanding kalau bukan dalam kumpulan populasi,” kata Reviono usai sosialisasi di Aula SMP Negeri 2 Sukoharjo. Kegiatan itu sekaligus rangkaian kegiatan Dies Natalis UNS ke-44.

Untuk itu, lanjutnya, perlu diantisipasi dengan memberikan pengertian langsung kepada para siswa dan lebih luas pihak sekolah. Laporan kasus corona virus desease (COVID) 19 yang terjadi di Indonesia terus bertambah. Bahkan sudah ditemukan adanya local transmission atau penularan lokal antara pasien terinfeksi dengan orang lain yang ada riwayat kontak langsung. Sehingga peningkatan kewaspadaan dan antisipasi memang diperlukan dengan lebih banyak membuka kran informasi kepada semua lapisan masyarakat.

Penyebaran COVID 19 di Indonesia dinilai cukup cepat bahkan terjadi local transmission. Penanganan gejala COVID 19 harus secara menyeluruh. Tenaga kesehatan memiliki peran penting saat menangani kasus dan melaporkan pada tim tanggap COVID 19 yang telah dibentuk pemerintah hingga ke tiap daerah. Pemerintah telah menunjuk tim koordinasi melalui puskesmas dan dinas kesehatan masing masing kota/kabupaten agar menindaklanjuti tiap temuan kasus.

Kemudian laporan akan diteruskan ke pemerintah pusat. Seluruh rumah sakit swasta atau bukan rujukan penanganan COVID 19 juga harus mematuhi alur tersebut. Sehingga apabila ada pasien dengan keluhan gejala terkena virus harus dilaporkan pada tim yang ada di daerah. “Specimen pemeriksaan hanya dilakukan di laboratorium pengecekan virus corona milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” urainya.

Salah satu siswa kelas IX SMP Negeri 2 Sukoharjo, Fatih Dzuha Naharin mengaku senang dan antusias mengikuti sosialisasi yang langsung diberikan oleh dokter. Penjelasan mudah diterima dan ada simulasi penggunaan kelengkapan alat peraganya. Terlebih, dirinya juga cukup serius mengikuti perkembangan virus corona di Indonesia. Perkembangannya terus dipantau dan antisipasi pencegahan dilakukan secara mandiri. “Diajari juga cara pencegahan dengan cuci tangan yang benar,” ucapnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2861 seconds (0.1#10.140)