Warga Umumkan Tragedi Galian C di Grobogan lewat Toa Masjid

Selasa, 10 Maret 2020 - 07:15 WIB
Warga Umumkan Tragedi Galian C di Grobogan lewat Toa Masjid
Warga menolong santriwati dan kiai yang tenggelam di kolam bekas galian C di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Senin (9/3/2020). FOTO/IST
A A A
GROBOGAN - Kepanikan para santriwati seketika terjadi saat melihat rekan mereka tenggelam di lubang bekas galian C di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan. Mereka berusaha mencari pertolongan kepada warga sekitar.

"Kondisi tanah posisi miring, kemungkinan besar santri terpeleset lalu tenggelam. Dari sahabat-sahabat, santri putri yang lain beserta Mbah Kiai Wahyudi langsung berusaha menolong, pada akhirnya ikut tenggelam," kata salah satu penolong, Dimas Adi Saputra, Senin (9/3/2020).

Dia mengatakan, tak banyak orang yang berada di lokasi tambang galian C. Sebab, selama musim hujan ini tak ada aktivitas penambangan batu. Akibatnya, teriakan minta tolong dari santriwati tak banyak diketahui warga.(Baca Juga: Kiai dan Lima Santriwati di Grobogan Tewas Tenggelam di Kolam Galian C)

"Di sisi penggalian, saat ini baru libur tidak ada karyawan sama sekali, maupun untuk operasional beckhoe tidak ada semua," kata anggota Banser tersebut.

"Hingga ada salah satu warga yang mendengar teriakan-teriakan minta tolong. Akhirnya mendekati ke galian C, dan melihat beberapa orang yang sudah tenggelam. Tapi dia ini tidak bisa renang, akhirnya orang tersebut balik ke kampung untuk mencari pertolongan," katanya lagi.

Suasana di kampung menjadi heboh dengan kabar sejumlah orang tenggelam di lubang galian C. Kabar itu cepat tersiar karena juga diumumkan melalui pengeras suara di masjid. Pengumuman itu sekaligus mencari orang yang piawai berenang untuk menolong korban.

"Dengan disiarkan di Masjid Sobotuwo, selanjutnya warga berbondong-bondong ke lokasi untuk membantu atau menolong korban tenggelam. Tapi memang banyak keterbatasan, banyak warga juga tidak bisa renang. Karena takut kedalaman air itu seberapa dalam, akhirnya pakai kayu, bambu, untuk menjajaki kedalaman air," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9598 seconds (0.1#10.140)