Tolak Viking Sun, Semarang Tak Sesali 848 Turis Asing

Jum'at, 06 Maret 2020 - 07:13 WIB
Tolak Viking Sun, Semarang Tak Sesali 848 Turis Asing
Sebanyak 848 penumpang di kapal pesiar Viking Sun urung berwisata di Kota Semarang dan beberapa daerah di Jateng. FOTO : iNews/Taufik Budi
A A A
SEMARANG - Sebanyak 848 penumpang di kapal pesiar Viking Sun urung berwisata di Kota Semarang dan beberapa daerah di Jawa Tengah. Kapal yang mereka tumpangi dilarang bersandar di Pelabuah Tanjung Mas Semarang demi mengantisipasi penyebaran virus korona.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengakui terjadi pro dan kontra terhadap pelarangan bersandar kapal pesiar itu. Meski menguntungkan di sektor pariwisata, namun faktor keselamatan dan kenyamanan warga tetap menjadi prioritas utama.

“Pro-kontra terhadap keberadaan kapal ini yang akan masuk Semarang sangat tinggi,” kata pria yang akrab disapa Hendi itu, Kamis (5/3/2020).

“Ada yang mendukung terutama teman-teman di sektor pariwisata, ada juga yang menolak karena kegalauan melihat daerah lain dan histori kapal tersebut. Dengan pertimbangan itulah kami putuskan kapal tersebut enggak usah bersandar di Kota Semarang,” tegas dia.

Dia menyatakan, di tengah merebaknya virus korona sekarang ini lebih memprioritaskan kunjungan wisatawan domestik. Langkah itu dinilai lebih aman untuk menjamin keselamatan warga Semarang dari penularan Covid-19.

”Kalau kita merasa enggak nyaman dengan kehadiran warga asing dari luar negeri, sama seperti negara lain yang beberapa kali menolak kehadiran warga Indonesia. Umrah sementara dilarang, mau masuk Australia dilarang,” terangnya.

“Kalau itu harus dilakukan, saya kita akan lebih fokus pada pariwisata domestik. Kita punya sedulur-sedulur (Saudara-sudara) di Indonesia jumlahnya 270 juta (orang), yang mungkin baru sebagian kecil yang kenal Semarang. Dalam kondisi ini, ke depan kami akan sering promo ke provinsi-provinsi lain, kota-kota lain untuk mereka bisa saling bertukar turis domestik supaya saling mengunjungi kota kita masing-masing,” beber dia.

Menurutnya, pelarangan bersandar kapal pesiar akan dilakukan selama penyebaran virus korona masih marak. Apalagi, kapal pesiar yang berasal dan pernah singgah di negara yang terjangkit virus korona.

“Sejauh ini belum ngerti, karena surat (pelarangan) itu baru untuk Viking Sun. Tapi saya rasa dalam waktu dekat ini kita juga akan mengambil kebijakan yang sama. Nanti kalau situasi sudah klir, cair, sudah mereda problem tentang virus korona ini, kita akan kembali promo besar-besaran untuk menggaet turis internasional,” katanya meyakinkan.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5341 seconds (0.1#10.140)