UGM - PT Taspen Kembangkan Bambu Petung di Wanagama Gunungkidul

Rabu, 04 Maret 2020 - 15:44 WIB
UGM - PT Taspen Kembangkan Bambu Petung di Wanagama Gunungkidul
Rektor UGM Panut Mulyono bersama Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi menanam bambu petung di kawasan Wanagama, Playen Gunungkidul, Rabu (4/3/2020). FOTO/SINDOnews/SUHARJONO
A A A
GUNUNGKIDUL - Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengembangkan bambu hijau atau dikenal dengan bambu petung di kawasan Hutan Wanagama Playen, Gunungkidul. Pengembangan kawasan hutan ini bekerja sama dengan PT Taspen yang memggelontorkan anggaran sebesar Rp290,5 juta.

Direktur Wanagama Fakultas Kehutanan UGM Dwi Budi Permadi mengatakan, pemberian bantuan tersebut merupakan bagian dari kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Taspen untuk menciptakan kelestarian alam yang berkelanjutan. Pelestarian Hutan Bambu Wanagama awalnya digagas oleh Fakultas Kehutanan UGM sebagai bagian dari gerakan 1.000 desa bambu yang menjadi rencana strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Yayasan Bambu Lestari, khususnya klaster Yogyakarta.

"Bambu merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaat. Selain mampu menyimpan air dalam jumlah besar juga menyimpan cadangan karbon yang baik untuk mitigasi perubahan iklim," katanya dalam launching Program Pelestarian Alam Hutan Bambu Wanagama, Rabu (4/3/2020).

Menurutnya, UGM akan berupaya terus mengembangkan teknologi yang mampu meningkatkan nilai ekonomi bambu. Untuk mendukung kegiatan di petak 7, 13 dan 16 ini, Taspen memberikan bantuan berupa 2.300 bibit tanamam bambu petung yang telah ditanam secara bertahap.

"Pada bulan Desember 2019, penanaman tahap pertama telah dilakukan sesuai target yaitu sebanyak 1.100 bibit di atas lahan seluas 1 hektare yang lokasi tanamnya tidak jauh dari sungai," katanya.

Dengan penanaman di pinggir sungai diharapkan peluang hidup tanaman bambu menjadi lebih tinggi. Penanaman tahap berikutnya sebanyak 1.100 bibit di atas lahan seluas 1 hektare yang lokasi tanamnya tidak jauh dari sungai sehingga diharapkan peluang hidup tanaman bambu menjadi lebih tinggi. Penanaman tahap berikutnya sebanyak 1.100 bibit telah selesai dan sisanya 100 bibit digunakan untuk penyulaman.

Demplot hutan bambu Wanagama yang memiliki total luas 2 hektare ini rencananya dikembangkan menjadi 10 hektare dan dikelola secara intensif menjadi ekosistem bambu yang memiliki banyak manfaat.

Rektor UGM Panut Mulyono dalam kesempatan tersebut mengatakan, bambu merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaat. Selain mampu menyimpan air dalam jumlah yang besar juga menyimpan cadangan karbon yang baik untuk mitigasi perubahan iklim. "Bambu mempunyai manfaat ekonomis karena batangnya bisa menjadi material bangunan yang tangguh dan rebungnya bisa menjadi sumber pangan masyarakat," katanya.

Untuk itu, selama 5 sampai 10 tahun ke depan diharapkan tumbuh industri pengolahan bambu di pedesaan dan lembaga desa serta pemerintah daerah berkontribusi terhadap perluasan hutan bambu.

Dalam agenda seremoni tersebut hadir Dekanat Fakultas Kehutanan UGM, para eselon III Kementerian
LHK, Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi, mahasiswa dan gerakan pramuka Kwarda DIY, dan Kwarcab Gunungkidul.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0206 seconds (0.1#10.140)