Gunung Merapi Erupsi, Kabupaten Boyolali Diguyur Hujan Abu

Selasa, 03 Maret 2020 - 09:43 WIB
Gunung Merapi Erupsi, Kabupaten Boyolali Diguyur Hujan Abu
Abu tebal menempel di dedaunan dan jalanan di Kecamatan Sawit, Boyolali, Selasa (3/3/2020). Foto/IST
A A A
BOYOLALI - Sejumlah kecamatan di Kabupaten Boyolali diguyur abu vulkanik pascaerupsi Gunung Merapi, Selasa (3/3/2020) pagi. Hujan abu bahkan menjangkau daerah-daerah yang berjarak sekitar 30 kilometer dari puncak Merapi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali Bambang Sinung mengatakan, data sementara hujan abu antara lain terjadi di Kecamatan Musuk, Tamansari, dan Cepogo. Ketiga kecamatan itu masih termasuk kawasan lereng Gunung Merapi.

"Untuk Kecamatan Musuk, hujan abu antara lain terjadi di Desa Cluntang, Sruni, dan Desa Sukorejo. Untuk kecamatan Tamansari antara lain terjadi di Desa Mriyan, Lanjaran, Jemowo, dan Sangub. Hujan abu cukup tebal," kata Bambang Sinung, Selasa (3/3/2020) pagi. (Baca Juga: Warga Selo Boyolali Dengar Suara Gemuruh saat Erupsi Gunung Merapi)

Sedangkan Kecamatan Selo, Boyolali yang paling dekat dengan Puncak Merapi sejauh ini tidak terjadi hujan abu. Pihaknya telah membagikan sekitar 8.000 masker di lokasi-lokasi yang terdampak.

Hujan abu juga terjadi di Kecamatan Boyolali Kota tapin hanya sebagian kecil. Hujan abu juga terjadi di Kecamatan Sawit, Boyolali yang berjarak sekitar 30 kilometer dari puncak Merapi. Hujan abu berlangsung mulai pukul 07.00 WIB.

"Awalnya hujan abu hanya tipis, namun lama lama menebal dan membuat mata terganggu," kata Novita, salah satu warga Kecamatan Sawit, Boyolali. (Baca Juga: Gunung Merapi Meletus, Kolom Letusan Capai 6 Km di Atas Puncak)

Hal senada diungkapkan Triawati, warga Kecamatan Sawit lainnya. Hujan abu berlangsung sekitar pukul 07.00 WIB dan hingga pukul 09.00 WIB masih terjadi. Selain memakai masker, masyarakat juga mengenakan mantol saat keluar rumah agar tidak terkena abu vulkanik. "Abunya cukup tebal, sekitar 1/2 centimeter," kata Triawati.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.1554 seconds (0.1#10.140)