Bandara Adisutjipto Perketat Penumpang Asal Singapura dan Malaysia
A
A
A
YOGYAKARTA - Pengumuman terpaparnya dua warga negara Indonesia atas virus corona menjadikan pengamanan di bandara diperketat. Di Bandara Adisutjipto Yogyakarta penumpang internasional, masing-masing dari Singapura dan Malaysia diperketat untuk diperiksa setelah landing di Yogyakarta.
Airport Operasi & Service Senior Manager Angkasa Pura 1 Yogyakarta, Riyaman mengatakan, dalam sehari tercatat dua kali penerbangan dari dan menuju Singapura. Begitu juga dengan Malaysia. “Untuk dua penerbangan dari Changi Singapura dan Kuala Lumpur Malaysia kita perketat pemeriksaan penumpang setelah mendarat di Adisutjipto, "terangnya kepada wartawan, Senin (2/3/2020).
Dijelaskannya, penumpang dari dua negara tersebut dilakukan body scaning kemudian juga dilakukan pemeriksan suhu dengan thermoscanner. “Kalau ditemukan penumpang dengan suhu 38 derajat ke atas maka langsung dilakukan penanganan berikutnya, "ulasnya.
Kendati demikian hingga saat ini belum ditemukan penumpang yang suhu tubuhnya mengkhawatirkan. Hal ini juga karena sebelum naik pesawat di Singapura juga dilakukan pemeriksaan." Terlebih masa inkubasi virus tersebut adalah dua kali 7 hari. Jadi memang jarang langsung terdeteksi langsung," beber dia.
Namun demikian para oebukoang juga diberikan semacam kartu untuk disisi apabila terjadi kelainan suhu tubuh termasuk batuk pilek dan sesak napas." Kartu diberikan dan jika merasa ada kelainan suhu tubuh langsung diminta laporan, "pungkasnya.
Airport Operasi & Service Senior Manager Angkasa Pura 1 Yogyakarta, Riyaman mengatakan, dalam sehari tercatat dua kali penerbangan dari dan menuju Singapura. Begitu juga dengan Malaysia. “Untuk dua penerbangan dari Changi Singapura dan Kuala Lumpur Malaysia kita perketat pemeriksaan penumpang setelah mendarat di Adisutjipto, "terangnya kepada wartawan, Senin (2/3/2020).
Dijelaskannya, penumpang dari dua negara tersebut dilakukan body scaning kemudian juga dilakukan pemeriksan suhu dengan thermoscanner. “Kalau ditemukan penumpang dengan suhu 38 derajat ke atas maka langsung dilakukan penanganan berikutnya, "ulasnya.
Kendati demikian hingga saat ini belum ditemukan penumpang yang suhu tubuhnya mengkhawatirkan. Hal ini juga karena sebelum naik pesawat di Singapura juga dilakukan pemeriksaan." Terlebih masa inkubasi virus tersebut adalah dua kali 7 hari. Jadi memang jarang langsung terdeteksi langsung," beber dia.
Namun demikian para oebukoang juga diberikan semacam kartu untuk disisi apabila terjadi kelainan suhu tubuh termasuk batuk pilek dan sesak napas." Kartu diberikan dan jika merasa ada kelainan suhu tubuh langsung diminta laporan, "pungkasnya.
(nun)