Dua Tahun Lagi, Indonesia Tuan Rumah MotoGP

Sabtu, 23 Februari 2019 - 12:10 WIB
Dua Tahun Lagi, Indonesia Tuan Rumah MotoGP
Kurang lebih dua tahun dari sekarang, Indonesia akan memiliki ajang olahraga kelas dunia yakni MotoGP yang akan digelar di Kawasan Mandalika, Lombok, NTB. FOTO/KORAN SINDO
A A A
JAKARTA - Indonesia akan memiliki ajang olahraga kelas dunia MotoGP yang digelar di Kawasan Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2021 mendatang. Agenda olahraga ini diharapkan dapat mendorong sektor pariwisata sehingga meningkatkan perekonomian wilayah tersebut.

Lebih jauh, gelaran balapan motor bergengsi itu bisa mengangkat nama Indonesia di pentas olahraga internasional. "Untuk pertama kalinya di Indonesia pada 2021, Mandalika akan menjadi tuan rumah untuk kompetisi MotoGP. Ini membuat positioning NTB semakin kuat. Ditargetkan kompetisi ini akan mendatangkan 100.000 wisatawan mancanegara," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/2/2019).

Kepastian Mandalika menjadi penyelenggara MotoGP disampaikan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (persero) atau IndonesiaTourism Development Corporation (ITDC) pada Selasa (19/2) lalu. Badan usaha milik negara yang khusus mengembangkan destinasi wisata baru itu menyatakan telah menandatangani kontrak promosi ajang Moto GP pada 2021 yang akan berlangsung di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, NTB.

Kesepakatan tersebut juga didukung oleh pihak promotor bersama investor, Vinci Contruction. Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer mengatakan, pihaknya telah menandatangani kontrak dengan Dorna sebagai penyelenggara MotoGP. Menurutnya, Dorna memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah MotoGP mulai 2021 hingga tiga tahun berikutnya.

"Januari lalu kita tanda tangan kontrak dengan Dorna. Kita bersaing dengan Brasil, tetapi kita yang dapat di 2021. Kita siapkan venue, bangun sirkuit," kata Mansoer. Namun, kata dia, untuk mewujudkan Mandalika sebagai tuan rumah MotoGP, pemerintah harus giat membangun infrastruktur penghubung antara kawasan Mandalika dan sekitarnya.

“Pekerjaan rumah masih banyak. Yang paling kita perlukan saat ini adalah akses jalan antara penghubung ke kawasan Mandalika ini,” ungkapnya. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan mengatakan, rencana Indonesia untuk membangun sirkuit MotoGP di Mandalika, yang diperkirakan menelan investasi Rp3,6 triliun itu, harus disambut dengan optimisme.

Pasalnya, pengembangan kawasan yang ada di Pulau Lombok bagian barat itu akan berdampak positif terhadap investasi dan perekonomian. “Ini akan menguntungkan Indonesia. Ini kabar yang baik untuk kita karena bakal meningkatkan investasi di Indonesia dan menambah nilai untuk ekonomi daerah," ujar Luhut di Jakarta kemarin.

Dia juga sepakat bahwa penetapan Mandalika sebagai lokasi penyelenggaraan MotoGP akan berdampak positif terhadap sektor pariwisata. Luhut memastikan, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) bakal tumbuh signifikan dan berimbas pada meningkatnya devisa negara. "Ya, akan bagus karena pariwisata akan naik, jadi jangan pesimistis harus optimistis," jelasnya.

Sebagai informasi, pembangunan Sirkuit Mandalika akan dimulai pada Oktober 2019. Sirkuit tersebut dibangun menggunakan konsep sirkuit jalanan dengan panjang lintasan 4,32 km. Sirkuit tersebut didesain memiliki 18 tikungan yang telah disetujui pihak Komisi Keselamatan Fédération Internationale de Motocyclisme, yakni federasi olahraga balap sepeda motor dunia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sugiyartanto mengatakan bahwa pemerintah telah memprioritaskan pembangunan jalan akses ke daerah destinasi wisata. Salah satunya adalah Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika yang merupakan daerah wisata.

“Kuta (Mandalika) sejak 2015 lalu sudah membangun infrastruktur jalan dasar melalui APBN. Mandalika adalah satu dari 12 destinasi wisata yang ditetapkan pemerintah,” ungkapnya. Dia menyebutkan, empat destinasi wisata yang pembangunan jalannya dikonstruksi meliputi Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, serta Tanjung Kelayang.

“Mandalika pun kita bangun terus. Nah untuk nyamannya, ya kita tunggu hingga selesai,” ungkapnya. Dia menambahkan, tahun ini terdapat hibah dari Australia dan pinjaman Bank Dunia yang akan dialokasikan untuk pembangunan akses jalan di Mandalika.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR Hadi Sucahyono menyebutkan bantuan dari Bank Dunia berupa loan mencapai USD300 juta. Bantuan ini salah satunya akan dimanfaatkan untuk pengembangan jalan akses kawasan Mandalika. “Tahun ini akan kita terima loan-nya. Namun, ini akan dibagi bersama 12 kawasan destinasi wisata lainnya yang ditetapkan pemerintah dengan alokasi terbesar untuk pembangunan jalan,” pungkasnya.

Wisata Olahraga Potensial
Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, Mandalika sebaiknya memosisikan diri sebagai sebuah destinasi. Dia menyarankan agar positioning untuk Mandalika sebagai destinasi wisata olahraga. "Sebentar lagi dengan adanya MotoGP, pembangunan lapangan golf, dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), sebaiknya Mandalika mengambil posisi sebagai destinasi sport tourism," tegas Arief.

Menurut dia, dengan menjadi tuan rumah ajang Moto GP pada 2021 maka akan semakin banyak wisman yang berkunjung untuk kepentingan tersebut, sehingga perlu dikembangkan infrastruktur pendukung wisata olahraga yang memadai di dalamnya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap penyelenggaraan MotoGP dan komitmen menjadikan Mandalika sebagai destinasi wisata olahraga, Kementerian Pariwisata akan memberikan bantuan dan dukungan terkait lisensi penyelenggaraan MotoGP.

"Untuk mengadakan MotoGP, kita harus memiliki lisensi. Lisensi tersebut membutuhkan investasi 9 juta euro. Kemenpar akan memberikan bantuan 1 juta euro. Sisanya, kami mengharapkan kerja sama dari pemerintah daerah," tambahnya.

Tidak hanya itu, Arief juga siap mendorong Lombok sebagai destinasi wisata halal, sebab sejak mendapatkan predikat sebagai destinasi wisata halal maka pariwisata Lombok dinilai semakin berkembang. "Dulu NTB hanya destinasi kedua setelah Bali. Tapi sejak memiliki positioning sebagai wisata halal, jumlah wisman naik satu juta, sementara wisatawan domestik naik 50%," ujar dia.

Pulau Lombok pernah menempati posisi ketiga dari 15 pulau terbaik di dunia setelah Pulau Jawa dan Pulau Bali versi Travel and Leisure. Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air bahkan diakui sebagai salah satu tempat snorkeling terindah di dunia.

Arief juga memberikan apresiasi atas semangat dan usaha pemerintah daerah ataupun pengusaha pariwisata di Lombok untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata setelah terdampak gempa bumi pada Agustus tahun lalu.

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia Azril Azahari berpendapat, apabila Mandalika diarahkan menjadi destinasi wisata olahraga maka pemerintah harus mempersiapkan aktivitas untuk mengisinya, sehingga nantinya infrastruktur yang sudah dibuat masih dapat terus digunakan.

“Kita ambil contoh seperti Palembang dengan wisata olahraganya. Namun sayangnya, light-train dengan investasi yang besar saat ini kurang termanfaatkan saat ini,” ujar Azril mengingatkan.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6619 seconds (0.1#10.140)