Seribu Prajurit Bregada Condongcatur Sleman Kirab 1.007 Tumpeng

Minggu, 01 Maret 2020 - 23:15 WIB
Seribu Prajurit Bregada Condongcatur Sleman Kirab 1.007 Tumpeng
Prajurit bregada membawa tumpeng saat Festival Tumpeng Nusantara 2020 Desa Condongcatur, Depok, Sleman di Taman Kuliner Condongcatur, Minggu (1/3/2020). FOTO/SINDOnews/PRIYO SETYAWAN
A A A
SLEMAN - Festival Tumpeng Nusantara 2020 Desa Condongcatur, Depok, Sleman di Taman Kuliner Condongcatur, Minggu (1/3/2020), berlangsung meriah. Sebanyak 1.007 tumpeng dibawa oleh prajurit bregada dalam acara budaya ini.

Seribuan tumpeng tersebut dibawa oleh prajurit bregada dari empat kring se-Desa Condongcatur. Masing-masing Kring Gejayan dengan Bregada Sastradiharjan, Kring Manukan dengan Bregada Paksi Jayeng Katon, Kring Gorongan dengan Bregada Hadi Manggala, dan Kring Kentungan dengan Bregada Krama Yudha.

Festival Tumpeng Nusantara 2020 ini juga dimeriahkan dengan tarian Sang Pangeran yang menceritakan perjuangan Pangeran Diponegoro, teaterikal Serangan Umum 1 Maret, hingga tarian medley Tari Gema Nusantara yang mengambarkan keragaman warga seluruh wilayah Nusantara.

Kegiatan budaya ini meraih rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) sebagai Kirab Tumpeng dan Bregada Terbanyak. Piagam diserahkan langsung Eksekutif Manager MURI, Sri Widayati kepada Kepala Desa Condongcatur, Reno Chandra Sangaji.

Reno mengatakan, penyelenggaraan Festival Tumpeng Nusantara 2020 bukan tanpa alasan. Kegiatan ini bertujuan merawat tradisi dan mengenalkan budaya kepada generasi muda.

"Ini juga sebagai bentuk komitmen Desa Condongcatur, meski berada ada di pusat keramaian dengan kondisi masyarakat heterogen tapi tetap merawat tradisi dan budaya sendiri," kata Reno.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengapresiasi desa dan masyarakat Condongcatur atas penyelenggaran Festival Tumpeng Nusantara 2020. Sangat terlihat kerukunan dan kekompakan warga dan aparat desa dalam menyukseskan acara tersebut. Terciptanya sinergitas itu merupakan hal yang sangat berharga untuk proses pembangunan di Condongcatur dan Kabupaten Sleman.

"Ini adalah modal untuk mewujudkan Sleman yang semakin sejahtera, mandiri dan berbudaya," katanya.

Sementara itu, Sri Widayati mengatakan, pecatatan rekor MURI untuk Kirab Tumpeng dan Bregada Terbanyak telah melalui beberapa tahapan dan kajian. Ada beberapa kriteria rekor MURI. Selain paling banyak, kriteria lainnya adalah paling unit dan langka.

"Pencatatan rekor ini juga sebagai bukti nyata warga dan desa Condongcatur dalam ngrui-uri budaya dan mencintai budaya bangsa sendiri. Untuk rekor kali ini kami catat di urutan ke 9.448," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4767 seconds (0.1#10.140)