Warga Dari 5 Negara Ini Dilarang Masuk Makkah dan Madinah

Sabtu, 29 Februari 2020 - 12:10 WIB
Warga Dari 5 Negara Ini Dilarang Masuk Makkah dan Madinah
Bangunan Kakbah, situs suci umat Islam, di Makkah, Arab Saudi. Foto/REUTERS/Ahmad Masood
A A A
RIYADH - Lima negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) dilarang memasuki dua kota tersuci Islam, Makkah dan Madinah oleh Kerajaan Arab Saudi. Larangan ini untuk mencegah virus Corona baru, Covid-19, masuk ke wilayah kerajaan.

Larangan masuk diumumkan Kementerian Luar Negeri Kerajaan Saudi pada hari Jumat. Sekadar diketahui, GCC beranggotakan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, Oman dan Qatar. Dengan demikian, larangan itu hanya mengecualikan warga Saudi.

Keputusan untuk menghentikan akses kunjungan ke Makkah dan Madinah datang sehari setelah Kerajaan Arab Saudi menangguhkan visa untuk umrah terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia. Kebijakan dadakan itu menyebabkan puluhan ribu jamaah umrah dari berbagai negara terjebak di beberapa bandara sebelum masuk ke Makkah dan Madinah.

"Penangguhan bersifat sementara untuk akses masuk warga (GCC) ke kota Makkah dan Madinah," kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Sabtu (29/2/2020).

Pernyataan kementerian tidak menentukan apakah larangan akses ke dua kota suci Islam itu akan meluas hingga ke warga Arab Saudi sendiri.

"Keputusan ini mengecualikan warga negara GCC yang telah berada di kerajaan selama 14 hari berturut-turut dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi virus Corona," lanjut kementerian tersebut.

Arab Saudi sejauh ini melaporkan nol kasus infeksi Covid-19. Namun, ada kekhawatiran yang meningkat atas lonjakan infeksi di Timur Tengah, termasuk negara tetangga seperti Kuwait, Bahrain, dan Uni Emirat Arab.

Warga negara GCC diizinkan memasuki kerajaan dengan dokumen identitas nasional mereka. Tetapi pada hari Kamis, pemerintah mengatakan mereka hanya bisa masuk menggunakan paspor mereka dan bukan kartu identitas nasional atau ID.

Media-media Arab Saudi, termasuk Asharq al-Awsat, melaporkan larangan akses ke Makkah dan Madinah itu dirancang untuk memeriksa sejarah perjalanan warga GCC, termasuk setiap kunjungan baru-baru ini ke negara-negara yang dilanda wabah Covid-19.

Meski hanya sementara, larangan perjalanan umrah warga asing oleh Arab Saudi belum ditentukan sampai kapan. Hal itu juga memicu ketidakpastian atas pelaksanaan ibadah haji tahunan yang dijadwalkan pada bulan Juli mendatang.

"Pemerintah Arab Saudi...mengikuti perkembangan penyebaran virus dan dampaknya secara berkelanjutan, dan bahwa tindakan pencegahan sedang ditinjau sesuai dengan perkembangan baru," kata Kementerian Luar Negeri Saudi.

Kerajaan ini menampung jutaan jamaah umrah dan haji setiap tahun di Makkah dan Madinah. Umrah dan haji menjadi sumber pendapatan penting bagi pemerintah, yang menyatakan ingin menarik 30 juta jamaah setiap tahun pada tahun 2030.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6760 seconds (0.1#10.140)