Bahagianya Dimas, Pengidap Down Syndrome Dapat Hadiah Bola dari Ganjar

Jum'at, 28 Februari 2020 - 08:45 WIB
Bahagianya Dimas, Pengidap Down Syndrome Dapat Hadiah Bola dari Ganjar
Gubernur Ganjar Pranowo bercengkerama dengan Dimas Adi Saputra. Foto/Dok Humas Pemprov Jateng
A A A
SEMARANG - Usianya sudah 12 tahun, tapi tingkah Dimas Adi Saputra masih seperti anak-anak. Didampingi ibunya, Detty Supriastuti, Dimas malu-malu saat bertemu orang nomor satu di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis (27/2/2020).

Dimas merupakan salah satu anak pengidap down syndrome di Jawa Tengah. Ia datang bersama ibunya yang menjadi ketua Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) Jateng dan beberapa pengurus POTADS untuk beraudiensi dengan Ganjar.

Awalnya, Dimas hanya ngelendot di kaki ibunya dan tidak mau duduk sendiri. Namun bukan Ganjar namanya jika tidak mampu merayu anak-anak. Ia pun langsung mendatangi Dimas dan memintanya duduk di sampingnya.

Ganjar kemudian membisiki stafnya untuk mengambilkan bola dan mainan tradisional. Setelah diberikan, Dimas nampak sumringah dan langsung akrab dengan Ganjar. "Kamu suka bola tidak, wah ternyata suka. Ayo tos dulu," kata Ganjar disambut senyum Dimas yang dengan santainya duduk bersila di atas kursi.

Dimas pun mulai berani menatap Ganjar dan tersenyum. Bahkan, ia langsung berani bercerita hal-hal yang dialaminya. Dengan bahasa terbata, Dimas menceritakan pengalamannya potong rambut dan menangis. Alasannya, potongannya tidak sesuai yang diharapkan.

"Oh potong rambut, bagus ya. Kenapa menangis, kalau salah kan dibetulkan bisa. Kamu hebat lho," puji Ganjar.

Keseruan-keseruan lainnya terjadi saat Dimas diminta ibundanya memberikan syal kepada Ganjar. Bukannya dipakaikan kepada orang nomor satu di Jateng itu, Dimas justru mengenakannya sendiri.

Ganjar pun mengajak Dimas dan para pengurus POTADS untuk ngevlog. Lewat media itu, Ganjar memberikan semangat kepada orang tua yang memiliki anak dengan down syndrome. "Mereka anak-anak hebat yang harus terus didampingi," katanya.

Sementara itu, kedatangan POTADS kepada Ganjar juga untuk menyampaikan beberapa masukan terhadap penanganan anak dengan down syndrome di Jawa Tengah. Mereka berharap, pemerintah memberikan perhatian khusus kepada mereka di sektor pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja.

"Tiga hal itu sangat kami butuhkan. Kami berharap pemerintah dapat memenuhi usulan kami itu agar kami mendapat kemudahan," ucap pengurus POTADS Jateng, Margaritifera Listyakusumadewi.

Dirinya menerangkan, di bidang kesehatan selama ini anggotanya merasa kesulitan saat harus periksa ke rumah sakit. Karena banyak yang menggunakan BPJS, mereka harus mengantre lama.

Di bidang pendidikan, selama ini banyak anak dengan down syndrome tidak dapat bersekolah di sekolah umum. Untuk itu, dirinya minta agar pemerintah mengupayakan ketersediaan sekolah inklusi lengkap dengan pendamping dan sarana prasarananya.

"Soal lapangan pekerjaan, sebenarnya anak-anak kami bisa dilatih untuk melakukan pekerjaan ringan. Selama ini, kami kesulitan mendapatkan akses itu. Itu yang kami harap dari pemerintah agar memenuhinya," katanya.

Ganjar Pranowo menegaskan bahwa pembangunan di Jawa Tengah berkonsep menyeluruh. Tidak boleh ada pihak yang tidak diakomodir dalam pembangunan itu. "Konsep No One Left Behind selalu kami terapkan. Untuk itu kami selalu membuka diri menerima usulan dari berbagai pihak, agar kebijakan yang kami ambil tidak salah," ucapnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.4010 seconds (0.1#10.140)