Pasien Meninggal Negatif Corona, Ini Alasan Jenazah Dibungkus Plastik

Jum'at, 28 Februari 2020 - 08:00 WIB
Pasien Meninggal Negatif Corona, Ini Alasan Jenazah Dibungkus Plastik
Seorang pasien dalam pengawasan diduga terinfeksi virus corona jenis baru, Covid-19 meninggal di RSUP dr Kariadi Semarang. FOTO/DOk.SINDOnews
A A A
SEMARANG - Seorang pasien dalam pengawasan diduga terinfeksi virus corona jenis baru, Covid-19 meninggal di RSUP dr Kariadi Semarang. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan, pasien laki-laki berusia 37 tahun itu dinyatakan negatif corona.

Ketua tim PINERE (Penyakit Infeksi New Emerging dan Re Emerging) RSUP dr Kariadi, Muchlis Achsan Udji Sofro membeberkan alasan proses pemulasaraan jenazah dilakukan sesuai standar penanganan terjangkit corona. Sebab, saat pasien meninggal pada Minggu, 23 Februari hasil laboratorium masih belum keluar.

"Pasien meninggal, hasil (laboratorium) karena virus positif atau negatif kami juga belum menerima," kata dr Muchlis kepada awak media di RSUP dr Kariadi, Kamis (27/2/2020). "Sehingga ketika pasien mau diantar ke kamar jenazah, pemulasaran jenazah penguburan jenazah, karena belum ada hasil positif apa negatif, maka kami perlakukan kehati-hatian sesuai dengan prosedur," ujarnya.(Baca Juga: Jenazah Pasien Pengawasan Corona Dibungkus Plastik saat Dipulangkan)

Dia mengatakan, penjelasan ini sekaligus menjawab pertanyaan banyak warga tentang alasan jenazah pasien dibungkus plastik. Selain itu, petugas yang mengantar jenazah juga dilengkapi alat pelindung diri (APD) sesuai standar operasional prosedur.

"Ini yang belum dipahami oleh masyarakat. Sampai ada yang bingung, mosok membawa jenazahnya harus pakai pakaian lengkap, harus dibungkus plastik. Ada yang bertanya coronavirus negatif kok dibungkus plastik?," katanya.

"Mohon maaf hasil sampai dengan pasien dikuburkan, kami belum mendapatkan (hasil laboratorium) jadi harus memberikan kewaspadaan yang tertinggi," katanya.

Menurutnya, sikap kehati-hatian itu tak hanya untuk melindungi petugas yang melakukan perawatan tetapi sekaligus warga secara umum. Petugslas medis tak ingin ada kesalahan dalam penanganan pasien maupun jenazah yang diduga terpapar korona.

"Masyarakat bisa membayangkan seandainya nanti kami tidak hati-hati, terus hasilnya muncul ternyata positif, tidak sesuai dengan prosedur. Kita harus lebih hati-hati lagi. Jadi mohon setelah hasil ini dinyatakan negatif tetap harus hati-hati, tapi jangan berlebihan," ucapnya.

"Jadi Insya Allah karena negatif, maka petugas yang merawat ya Insya Allah tidak tertular. Keluarga yang kontak erat juga Insya Allah tidak tertular. Akan tetapi yang namanya virus selalu bisa melakukan mutasi dan seterusnya dan itu wilayahnya Allah kita tidak pernah tahu," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3654 seconds (0.1#10.140)