Perkelahian Geng Pelajar, Daripada Didahului Lebih Baik Mendahului

Kamis, 27 Februari 2020 - 23:10 WIB
Perkelahian Geng Pelajar, Daripada Didahului Lebih Baik Mendahului
Kepala LPKA Kelas II A Yogyakarta Teguh Suroso. FOTO: SINDOnews/Suharjono
A A A
GUNUNGKIDUL - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II A Yogyakarta saat ini membina 17 anak pelaku perkelahian antar geng pelajar di Yogyakarta. Dari pendalaman yang dilakukan ada hal yang mengagetkan yang memicu anak anak melakukan perkelahian dengan senjata tajam.

Kepala LPKA Kelas II A Yogyakarta Teguh Suroso mengatakan, pihaknya melakukan pembinaan sebagai bagian dari criminal justice system yang terakhir. Pihaknya juga melakukan pendekatan termasuk alasan anak anak sekolah melakukan aksi kriminal.

"Yang terjadi cukup mengagetkan. Daripada didahului lebih baik mendahului," terangnya di sela-sela media gathering Kolaborasi Dukung Resolusi Pemasyarakatan 2020 di LPKA Kelas II A Yogyakarta di Wonosari, Kamis (27/2/2020).

Dijelaskannya, upaya pembinaan dilakukan dengan menggelar pendidikan di dalam LPKA. Mereka yang mendapatkan vonis mulai dari 4 bulan hingga 7 tahun melakukan aktivitas layaknya siswa. "Mereka mendapatkan pendidikan kurikulum K 13 dengan kejar paket A, B, dan C," ulasnya.

Teguh menjelaskan, selama tiga bulan terakhir, masyarakat diresahkan dengan aksi klitih. Namun demikian setelah dilakukan pendalaman, istilah klitih sulit untuk didefinisikan secara pasti. Hal ini lantaran anak-anak yang mendapatkan rehabilitasi, ternyata aksi yang dilakukan adalah aksi perkelahian antara sekolah.

"Jadi korbannya adalah geng pelajar juga. Mereka juga menyiapkan rencana berkelahi, bukan asal melakukan kekerasan kriminal," katanya.

Dilanjutkannya, pihaknya juga berusaha mendalami latar belakang anak-anak yang kini menjadi binaan LPKA. Kebanyakan kata dia, anak anak tersebut kurang mendapatkan perhatian karena kesibukan orang tua mereka.

Ketika disinggung mengenai resolusi pemasyarakatan 2020, Teguh mengatakan saat ini terkait 17 resolusi seperti masalah over kapasitas, integritas, over staying,, maslah narkoba, masalah napi teroris masalah belajar anak dan lainnya." Jadi semua harus bisa diselesaikan di tahun 2020 ini," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.0501 seconds (0.1#10.140)