Usir Jenuh, Atlet Tenis Meja ASEAN Paragames Ikuti Fun Games
A
A
A
SOLO - Atlet tenis meja ASEAN Paragames yang menjalani pemusatan latihan nasional di Hartono Trade Center (HTC) di Solobaru mendapatkan fun games guna mengusir kejenuhan.
Mereka menunggu di tengah ketidakpastian akibat penundaan ASEAN Paragames di Filipina dan The International Wheelchair and Amputee Sports Federation (IWAS) di Thailand yang semestinya berlangsung Februari ini.
Mundurnya jadwal pertandingan dan belum jelas kapan pelaksanaannya kejuaraan membuat para atlet tetap bersiap tanpa batas waktu yang ditentukan. “Kondisi ini sedikit banyak mempengaruhi kondisi dan stamina atlet, terutama pada mood yang bisa menyebabkan kejenuhan,” kata Bayu Widhi Hapsara Purba, pelatih tenis meja pelatnas ASEAN Paragames di HTC Solobaru, Kamis (27/2/2020).
Untuk itu, training center cabang olahraga tenis meja mencari cara untuk membunuh waktu dengan kegiatan yang bermanfaat. Yakni fun games sebagai latihan santai tetapi tetap serius. Sehingga tidak ada tekanan yang tinggi mengingat para atlet sudah masuk fase pra kompetisi di bulan November, dan Desember 2019. Fun Games berupa tenis meja mini dan dan tenis meja dengan menggunakan kepala. Secara umum, bentuk permainannya seperti tenis meja biasa.
Fun games menggandeng Shiamiq, produsen meja tenis meja asal Indonesia yang telah mengantongi sertifikat standar internasional. Fun games dilakukan saat jam jam senggang agar atlet tidak stres karena terlalu lama menunggu kepastian kejuaraan. Para atlet tenis meja yang menjadi pelatnas ASEAN Paragames sebanyak 38 orang. Mereka telah menjalani pemusatan latihan sejak satu tahun terakhir dan jauh dari keluarga.
Selain ASEAN Paragames, kejuaraan internasional lainnya yang mengalami penundaan akibat dampak virus corona adalah The International Wheelchair and Amputee Sports Federation (IWAS). Yakni olahraga yang diperuntukkan bagi tuna daksa. “Dengan fun games, harapannya pikiran para atlet menjadi fresh, tidak melulu dijejali latihan terus,” ungkapnya.
Direktur CV Shiamiq Terang Abadi, Losia Soedjarwati mengatakan, pihaknya ingin mendukung atlet atlet tenis meja ASEAN Paragames agar bisa berprestasi di kancah internasional. Di antaranya dengan menyediakan alat alat untuk fun games bagi atlet selama menunggu kepastian jadwal kejuaraan. Shiamiq merupakan industri yang bergerak di bidang perlengkapan alat olahraga tenis meja.
“Meski produsen lokal yang berbasis di Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo, namun kami telah mengantongi sertifikasi internasional yang merupakan satu satunya dan pertama kali di Asia Tenggara,” ungkapnya.
Mereka menunggu di tengah ketidakpastian akibat penundaan ASEAN Paragames di Filipina dan The International Wheelchair and Amputee Sports Federation (IWAS) di Thailand yang semestinya berlangsung Februari ini.
Mundurnya jadwal pertandingan dan belum jelas kapan pelaksanaannya kejuaraan membuat para atlet tetap bersiap tanpa batas waktu yang ditentukan. “Kondisi ini sedikit banyak mempengaruhi kondisi dan stamina atlet, terutama pada mood yang bisa menyebabkan kejenuhan,” kata Bayu Widhi Hapsara Purba, pelatih tenis meja pelatnas ASEAN Paragames di HTC Solobaru, Kamis (27/2/2020).
Untuk itu, training center cabang olahraga tenis meja mencari cara untuk membunuh waktu dengan kegiatan yang bermanfaat. Yakni fun games sebagai latihan santai tetapi tetap serius. Sehingga tidak ada tekanan yang tinggi mengingat para atlet sudah masuk fase pra kompetisi di bulan November, dan Desember 2019. Fun Games berupa tenis meja mini dan dan tenis meja dengan menggunakan kepala. Secara umum, bentuk permainannya seperti tenis meja biasa.
Fun games menggandeng Shiamiq, produsen meja tenis meja asal Indonesia yang telah mengantongi sertifikat standar internasional. Fun games dilakukan saat jam jam senggang agar atlet tidak stres karena terlalu lama menunggu kepastian kejuaraan. Para atlet tenis meja yang menjadi pelatnas ASEAN Paragames sebanyak 38 orang. Mereka telah menjalani pemusatan latihan sejak satu tahun terakhir dan jauh dari keluarga.
Selain ASEAN Paragames, kejuaraan internasional lainnya yang mengalami penundaan akibat dampak virus corona adalah The International Wheelchair and Amputee Sports Federation (IWAS). Yakni olahraga yang diperuntukkan bagi tuna daksa. “Dengan fun games, harapannya pikiran para atlet menjadi fresh, tidak melulu dijejali latihan terus,” ungkapnya.
Direktur CV Shiamiq Terang Abadi, Losia Soedjarwati mengatakan, pihaknya ingin mendukung atlet atlet tenis meja ASEAN Paragames agar bisa berprestasi di kancah internasional. Di antaranya dengan menyediakan alat alat untuk fun games bagi atlet selama menunggu kepastian jadwal kejuaraan. Shiamiq merupakan industri yang bergerak di bidang perlengkapan alat olahraga tenis meja.
“Meski produsen lokal yang berbasis di Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo, namun kami telah mengantongi sertifikasi internasional yang merupakan satu satunya dan pertama kali di Asia Tenggara,” ungkapnya.
(nun)