Penjelasan Medis Meninggalnya Pasien Pengawasan Corona di Kariadi

Kamis, 27 Februari 2020 - 05:40 WIB
Penjelasan Medis Meninggalnya Pasien Pengawasan Corona di Kariadi
Simulasi evakuasi pasien virus corona di RSUP Dr Kariadi Semarang. Seorang pasien pengawasan virus corona meninggal dunia pada Minggu (23/2/2020). FOTO/DOK.SINDOnews/AHMAD ANTONI
A A A
SEMARANG - Seorang pasien dalam pengawasan yang diduga terpapar virus corona jenis baru, Covid-19 meninggal di RSUP dr Kariadi Kota Semarang. Namun, penyebab kematian pasien tersebut dinyatakan bukan akibat virus mematikan tersebut.

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) RSUP dr Kariadi, Fathur Nur Kholis, menjelaskan pasien berjenis kelamin laki-laki yang meninggal dunia dipastikan bukan akibat corona. Hasil pemeriksaan medis pasien tersebut akibat gagal napas.

"Ternyata hasil pemeriksaan yang kita lakukan di Balitbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) yang kita khawatirkan jangan-jangan ini adalah penyebabnya karena virus corona itu, tidak terbukti," kata Fathur, Rabu (26/2/2020). (Baca Juga: RSUP Kariadi: Pasien Meninggal Bukan Karena Corona tapi Pernapasan Akut)

"Pasien itu kemarin meninggal, disampaikan karena infeksi di paru-paru dan saluran pernapasan yang bersifat berat. Pasien itu meninggal karena paru-parunya mengalami kerusakan akibat sesuatu. Sesuatu itu apa? Yang jelas sesuatu kemarin bukan virus corona, karena hasil dari pemeriksaan yang kita kirimkan ke Jakarta mengatakan hasilnya negatif," ungkapnya.

Dia menjelaskan, penyebab infeksi di paru-paru cukup banyak bisa berupa virus, bakterial, jamur, atau makhluk hidup lain. Penyakit yang diderita pasien itu disebut Bronkopneumonia sehingga terjadi peradangan di paru-paru.

"Kalau seseorang dengan Bronkopneumonia, peradangan inflamasi di saluran napas di paru, di parenkim paru, maka orang ini akan mengalami gangguan dalam hal bernapas. Sehingga orang itu tidak bisa mengambil oksigen dan tidak bisa mengeluarkan CO2 itu yang akhirnya jatuh dalam kondisi gagal napas," paparnya.

Lebih lanjut diterangkan, bila pasien menderita Bronkopneumonia maka akan berdampak pada komplikasi multiorgan. Walaupun penyebab awalnya hanya terdapat di saluran pernapasan, tapi komplikasinya bisa menjalar ke seluruh organ.

"Namanya multiorgan failure, atau kegagalan di seluruh organ. Kalau semua organ mengalami kelelahan, mengalami kerusakan, secara otomatis sel-selnya juga akan mengalami kematian. Jadi penyebab meninggalnya (pasien), ke-1 karena memang gagal nafas, yang ke-2 karena sepsis shock dengan multiorgan failure," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pasien yang menjalani observasi karena diduga terpapar virus corona di RSUP dr Kariadi, meninggal dunia. Pasien itu mulai menjalani perawatan intensif pada 19 Februari, dan mengembuskan napas terakhir pada Minggu, 23 Februari.

Pasien tersebut diketahui berjenis kelamin laki-laki dan berusia di bawah 40 tahun. Sebelum menjalani perawatan di RSUP dr Kariadi, dia memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri yaitu baru kembali Spanyol dan transit di Dubai, Uni Emirat Arab.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9849 seconds (0.1#10.140)