Kurangi Risiko Bencana, BPBD Temanggung Bentuk Destana

Jum'at, 22 Februari 2019 - 11:39 WIB
Kurangi Risiko Bencana, BPBD Temanggung Bentuk Destana
Personel BPBD Kabupaten Temanggung saat memberikan materi pelatihan tanggap siaga bencana berbasis masyarakat yang digelar Pemerintah Desa Glapansari, Kecamatan Parakan, beberapa hari lalu. Foto/Istimewa
A A A
TEMANGGUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung akan membentuk sedikitnya tiga Desa Tangguh Bencana (Destana) pada 2019 ini. Langkah ini dilakukan untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana serta meningkatkan peran serta mereka dalam upaya pengurangan risiko bencana.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Gito Walngadi mengatakan, tiga desa yang akan dibentuk sebagai Destana pada 2019 ini, yaitu Kemloko, Kecamatan Tembarak; Kwadungan Gunung, Kecamatan Kledung dan Losari, Kecamatan Tlogomulyo.

"Selain meningkatkan peran serta masyarakat, pembentukan Destana juga bertujuan untuk kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana. Di sisi lain juga untuk meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya dan teknis bagi pengurangan risiko," katanya saat dihubungi SINDOnews, Jumat (22/2/2019).

Dia menjelaskan, Destana sudah mulai dibentuk pada 2014 silam. Adapun desa yang dibentuk sebagai Destana saat itu, yakni Tlogopucang, Kecamatan Kandangan. Kemudian pada 2015, Pemerintah Kabupaten Temanggung membentuk tiga Destana, yaitu Muncar, Kecamatan Gemawang; Karangwuni, Kecamatan Pringsurat dan Desa Getas, Kecamatan Kaloran.

Selanjutnya, pada 2016 membentuk tiga Destana lagi yaitu Desa Banaran, Kecamatan Gemawang; Kebonsari, Kecamatan Wonoboyo dan Desa Bonjor, Kecamatan Wonoboyo. Sedangkan pada 2017 juga telah terbentuk tiga Destana yakni Desa Ngaditirto, Kecamatan Selopampang, Purwosari, Kecamatan Kranggan dan Desa Sidoharjo, Kecamatan Candiroto.

"Ada beberapa indikator utama pembentukan Destana, antara lain peta (ancaman, kerentanan, kapasitas), peta risiko dan analisis risiko bencana. Kami berharap dengan terbentuknya Destana utamanya di daerah rawan bencana, maka risiko atau dampak bencana bisa diminimalisasi," ujarnya.

Guna menunjang kemampuan warga dalam penanganan bencana, BPBD akan melaksanakan kegiatan diklat calon fasilitator Destana. "Ini terbuka untuk masyarakat Temanggung. Masyarakat yang berminat mengikuti diklat bisa mendaftar ke BPBD," pungkasnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4326 seconds (0.1#10.140)