Salatiga Ajukan Tambahan Penghasilan ASN Rp100 Miliar

SALATIGA - Pemkot Salatiga mengajukan tunjangan tambahan penghasilan (TTP) dan lainnya bagi aparatur sipil negara (ASN) nonguru sebesar Rp100 miliar ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Mulai Juni 2020 nanti, pemberian TTP didasarkan pada kinerja masing-masing ASN yang dinilai melalui e-kinerja ASN.

Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Kota Salatiga Ardiyantara menjelaskan, Pemkot Salatiga pada 2020 ini menerapkan e-kinerja ASN. Hanya mulai Januari hingga Mei 2020, e-kinerja sifatnya baru uji coba dan akan secara resmi akan diterapkan mulai Juni nanti.

"E-kinerja ini untuk mengukur kinerja ASN dan menghitung besaran TTP yang akan diterima masing-masing ASN setiap bulannya. Itu akan diterapkan mulai Juni nanti. Sekarang e-kinerja masih dalam uji coba," katanya, Rabu (26/2/2020).

Menurut dia, dalam e-kinerja ASN ada lima indikator penilaian sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Kemendagri. Sehingga besaran TTP yang akan diterima masing-masing ASN tidak sama meskipun golongan dan pangkatnya sama.

"Penerapan e-kinerja ASN ini sangat baik. Ini untuk melihat progress kerja setiap ASN sehingga azas keadilan bisa diberlakukan. Kami berharap ASN jangan leda lede," ujarnya.

Ardiyantara menyatakan, program e-kinerja ini merupakan bentuk meningkatkan kualitas kerja ASN dalam pelayanan. Apabila mereka bekerja dengan profesional dan progresnya baik maka penilaian lima indikator akan baik sehingga TTP bisa sesuai harapan. "Adil bukan berarti sama. Masa yang kinerjanya bagus dan kerja rendah sama TTPnya. Maka dengan e kinerja ini akan tercipta keadilan," ucapnya.

Sementara itu, Kabag Organisasi Kepegawaian Setda Kota Salatiga Jumiarto menjelaskan, anggaran khusus TTP yang diajukan ke Kemendagri sekitar Rp92 miliar per tahun. Namun, ada tambahan lainnya sehingga anggaran yang diajukan sebesar Rp100 miliar.

"Jadi pengajuan anggaran TTP dan lainnya ke Kemendagri jumlahnya Rp100 miliar," ujarnya.