Undip dan Unnes Dukung Satgas Saber Pungli Masuk Kampus

Jum'at, 22 Februari 2019 - 08:02 WIB
Undip dan Unnes Dukung Satgas Saber Pungli Masuk Kampus
Undip dan Unnes merespons positif Satgas Saber Pungli yang akan merambah dunia kampus. FOTO/IST
A A A
SEMARANG - Rencana Satgas Saber Pungli yang akan merambah ke dunia kampus terkait laporan maraknya pungli yang terjadi di lingkungan akademik mendapat respons positif dari kalangan perguruan tinggi negeri (PTN) di Semarang.

Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof Yos Johan Utama menyatakan pihaknya mendukung penegakan hukum di lingkungan akademik.

"Saya rasa seperti warga negara lainnya, jika benar ada praktik demikian (pungli) serta ada bukti yang mendukung, maka tentu penegakan hukum dapat dilakukan," kata Prof Yos Johan kepada SINDOnews, Kamis (21/2/2019).

Dia mengatakan, pihaknya telah memiliki satuan pengawasan internal yang bertugas melakukan pengawasan kinerja Undip. "Sudah ada tim BINAP (Pembinaan Pegawai) yang disiapkan menangani tindakan yang bertentangan dengan hukum. Selain itu, untuk pencegahan terjadinya pungli sudah ada satuan pengawasan internal yang melakukan pengawasan kinerja," ungkapnya.

Sementara, Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof Fathur Rokhman menyatakan bahwa pada prinsipnya perguruan tinggi (PT) berupaya dalam pengembangan pendidikan akademik dan tata kola kampus dilakukan secara sehat.

"Dari aspek internal kampus kita memiliki pengawasan. Sedangkan untuk aspek eksternal kita melibatkan unsur lain dalam upaya pencegahan terjadinya praktik pungli," kata Prof Fathur saat dihubungi SINDOnews.

Dia menambahkan, pihaknya juga menerapkan zona integritas dari mulai pimpinan sampai dosen. Salah satunya dengan penandatanganan kerja sama (MoU) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam upaya pencegahan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) di lingkungan akademik.

"Bagi saya merupakan hal positif bila satgas saber pungli merambah kampus. Karena sama-sama untuk menjaga integritas. Di Unnes sendiri, kita juga ada mata kuliah antikorupsi, terutama di Fakultas Hukum dan Sosial (FISIP)," pungkasnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6820 seconds (0.1#10.140)