Ini Alasan Polisi Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Susur Sungai Maut

SLEMAN - Tiga tersangka telah ditetapkan Polda DIY dalam kasus susur sungai maut yang menewaskan 19 siswa SMPN 2 Turi. Saat ini ketiga tersangka masing-masing IY (37), warga Caturharjo Sleman sebagai guru olahraga, R (58 ), warga Turi Sleman sebagai guru dan DS (58 ), warga Ngaglik Sleman ditahan di Mapolres Sleman untuk menjalani proses hukum.

Kasatreskrim Polres Sleman AKP Rudi Prabowo mengatakan, pihaknya menetapkan tiga tersangka dengan alasan yang kuat. Di antaranya adalah ketiganya yang paling bertanggungjawab karena memiliki keahlian yang dibuktikan dengan sertifikat keahlian kepramukaan. Dengan demikian ketiganya harus paham betul manajemen risiko.

"Ketiga tersangka inilah yang membuat perencanaan dan pelaksanaan. Mereka yang paling bertanggung jawab," terangnya kepada wartawan Selasa (25/2/2020).

Dijelaskannya, ketiganya seharusnya berada di lokasi dengan segala upaya-upaya yang dilakukan. Namun yang terjadi, ketiganya justru tidak ada sama sekali upaya yang dilakukan sebagai bukti tanggung jawab.

"Saat kejadian, R sebagai Ketua Gugus Depan Pramuka SMPN 1 Turi Sleman malah berada di sekolah, tersangka IY hanya mengantar ke sungai kemudian pergi untuk transfer uang, dan DS memilih menunggu di garis finish susur sungai," tandasnya.

Dengan demikian, tanggung jawab organisasi atau institusi tidak dilakukan sehingga ada konsekuensi hukum atas tindakan yang mengakibatkan 10 siswa meninggal dunia karena terseret arus sungai .

"Ketiganya masuk dalam kealpaan atau kelalaian, mulai dari pelaksanaan dan peralatan yang tidak ada membahas safety, mulai pakai tali atau pelampung," bebernya.

Rudi melanjutkan, kegiatan susur sungai ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali atau per semester (6 bulan). Dalam kasus susur sungai SMPN 1 Turi, kegiatan tersebut sangat minim persiapan.

"Dari keterangan yang didapatkan, ternyata ide susur sungai ini muncul dari IY sehari sebelum kegiatan sehingga minim persiapan," pungkasnya.