Terjerat Masalah Asmara, Pemuda Semarang Tewas Gantung Diri

Selasa, 25 Februari 2020 - 13:59 WIB
Terjerat Masalah Asmara, Pemuda Semarang Tewas Gantung Diri
Petugas Polsek Pabelan saat melakukan olah TKP gantung diri di Dusun Baok, Desa Ujung-ujung, Pabelan, Kabupaten Semarang, Selasa (25/2/2020). Foto/Dok.Humas Polres Semarang
A A A
SEMARANG - Dimas Aditya Prayitno (19), warga Dusun Baok, Desa Ujung-Ujung, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang temukan tewas gantung diri di rumahnya, Selasa (25/2/2020). Diduga, korban nekat mengakhiri hidupnya lantaran terjerat masalah asmara.

Informasi yang dihimpun SINDOnews menyebutkan, peristiwa ini pertama kali diketahui oleh bulik (bibi) korban, Nur (30) yang tinggal satu rumah dengan keluarga korban. Saat itu, saksi hendak meminta jarum kepada ibu korban Yamini (40) untuk mengaitkan kerudung.

Ketika hendak menemui Yamini, saksi melihat tubuh korban tergantung di ruang tamu dengan selendang bayi dan sarung yang dikaitkan di blandar atap rumah. Saksi langsung memanggil kedua orang tua korban. Mendengar teriakan saksi, bapak korban Prayitno (45) bersama istrinya Yamini langsung menuju ruang tamu.

Setelah melihat kondisi anaknya, kedua orang tua korban pun menangis histeris. Sejumlah tetangga yang mendengar suara tangisan itu, langsung mendatangi rumah korban.

Selanjutnya, Kepala Desa Ujung-Ujung Samroni melaporkan peristiwa ini ke Polsek Pabelan. Mendapat laporan tersebut, sejumlah petugas kepolisian mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan.

Menurut Samroni, kasus bunuh diri ini dilatarbelakangi masalah asmara. "Motifnya karena asmara. Senang orang (perempuan), tapi ndak taunya istri orang. Tapi katanya sudah putus. Tapi katanya sudah putus. Masih bocah kok Mas, baru berumur 19 tahun. Tapi katanya, juga mau diperas oleh suaminya si bocah (perempuan) itu. Tapi kebenarannya saya tidak tau," katanya.

Kasubbag Humas Polres Semarang Iptu Budi Supraptono menjelaskan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan medis yang dilakukan dokter jaga Puskesmas Pabelan, penyebab kematian korban murni karena gantung diri.

"Dalam pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban meninggal karena gantung diri dan kedua orang tua korban sudah menerima kepergian anaknya," ujarnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.2982 seconds (0.1#10.140)