Susur Sungai Maut Akibat Pembimbing Tak Pertimbangkan Kondisi Cuaca

Senin, 24 Februari 2020 - 18:02 WIB
Susur Sungai Maut Akibat Pembimbing Tak Pertimbangkan Kondisi Cuaca
Petugas BPBD DIY saat mengevakuasi salah satu korban di Sungai Sempor, Dukuh, Donokerto, Turi, Sleman, DIY. Foto/@TRCBPBDDIY
A A A
YOGYAKARTA - Kasus susur sungai yang menewaskan 19 siswa SMPN 1 Turi, Sleman disebabkan kelalaian guru pembimbing. Dalam peristiwa yang terjadi pada Jumat (21/2/2020) lalu, guru tidak mempertimbangkan keselamatan siswa.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, kegiatan susur sungai yang melibatkan ratusan siswa tersebut menjadi keprihatinan tersendiri. Dalam hal ini guru semestinya melihat cuaca saat ini.

"Mestinya pembina itu paham, ini kan anak-anak SMP, saat ini musim hujan kok menyusuri sungai itu alasannya apa," terangnya di Yogyakarta, Senin (24/2/2020).

Dilanjutkannya, dalam kasus susur Sungai Sempor tersebut, masyarakat juga sudah mengingatkan. Namun demikian pembina tetap nekat mengajak para siswa melakukan kegiatan.

"Saya tidak mempermasalahkan itu dilakukan di desa wisata. Namun saat musim hujan justru melakukan kegiatan di sungai dan pembina tidak memahami cuaca itu masalahnya, bukan desa wisatanya," tandas Sultan.

Dilanjutkannya dalam kondisi saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selalu memberikan himbauan untuk antisipasi bencana di musim hujan. Termasuk untuk menjauhi sungai karena ada potensi banjir.

"Kami kan sudah mengeluarkan imbauan lewat BPBD hati-hati jangan berada di sungai dan sebagainya kan sudah dikeluarkan, kenapa kok justru susur sungai. Jadi usai kejadian tidak perlu menutup objek wisata berbasis air atau dekat sungai," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0613 seconds (0.1#10.140)