Siswa SMPN 1 Turi Dapat Pendampingan Psikologi Pascasusur Sungai Maut

Senin, 24 Februari 2020 - 16:00 WIB
Siswa SMPN 1 Turi Dapat Pendampingan Psikologi Pascasusur Sungai Maut
Situasi hari pertama sekolah di SMPN 1 Turi Sleman diisi dengan pendampingan psikologi. FOTO/ISTIMEWA
A A A
SLEMAN - Siswa kelas 7 dan 8 SMP Negeri 1 Turi, Sleman hari ini mendapatkan pendampingan psikologi pasca insiden susur Sungai Sempor di Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Jumat (21/2/2020) sore.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun yang datang untuk memberikan pengarahan kepada tim berharap trauma siswa bisa segera dipulihkan. Dia meminta pendampingan dilakukan oleh tenaga ahli di bidang trauma healing sehingga proses recovery mental berjalan dengan baik.

"Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh lapisan masyarakat, bahkan Forum Anak Sleman yang ikut memberikan kemampuan dan tenaganya dalam upaya masa pemulihan ini. Ini sangat bermanfaat bagi siswa siswa," katanya, Senin (24/2/2020).

Dijelaskan, untuk jangka pendek, pendampingan akan dilaksanakan selama empat hari, mulai hari ini, hingga Kamis (24-27/2/2020). Tim yang terlibat adalah tim psikolog gabungan yang dibagi dalam kelompok-kelompok dengan Person In Charge (PIC) dan fasilitator pada masing-masing kelompok. Hal ini dilakukan untuk memetakan kondisi psikologis siswa, guru dan warga sekolah yang lain.

Petugas pelaksana pendampingan psikologi berasal dari tim kesehatan jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Psikolog Puskesmas Kabupaten Sleman, Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPKI) dan HIMPSI, Psikolog Puskesmas di wilayah DIY, Tenaga relawan psikolog dari Universitas/Perguruan Tinggi di wilayah DIY dan Sekitarnya. Juga mahasiswa mapro dan S1 psikologi di Universitas/Perguruan tinggi di DIY dan sekitarnya, elemen lain yang terkait (Kemsos, Dokkes POLDA DIY, Forum Anak, Komunitas Brain Gym) dan BAZNAS Kabupaten Sleman.

Sri Muslimatun berharap masyarakat di Sleman bisa menjaga keadaan tetap kondusif, termasuk tidak menghakimi dan menyalahkan orang lain dalam insiden susur sungai tersebut. "Masyarakat tidak usah menjadi seperti wartawan, karena sudah ada wartawan yang menyampaikan informasi kepada masyarakat, masyarakat juga tidak perlu jadi hakim dan sebagainya, karena sudah ada pihak yang bertugas sesuai fungsinya masing-masing," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8598 seconds (0.1#10.140)