Haul Gus Dur di Kota Solo Bakal Dihadiri 101.000 Orang

SOLO - Sekitar 101.000 orang bakal menghadiri Haul ke-9 mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang digelar di Kota Solo. Acara itu juga mengundang mantan Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi) yang kini menjadi Presiden RI.

Ketua Panitia Haul Gus Dur H Hussein Syifa mengatakan, kegiatan diawali pada Jumat (22/2/2019) pagi usai salat subuh dengan khataman Alquran di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muayyad, di Jalan KH Samanhudi, Mangkuyudan, Solo.

"Siang harinya setelah salat Jumat, ada acara bedah buku Gus Dur Islam Nusantara Kewarganegaraan Bhineka di Ponpes yang sama," kata Hussein Syifa saat memberikan keterangan pers di Solo, Kamis (21/2/2019).

Acara bedah buku akan dihadiri putri bungsu Gus Dur Inayah Wahid sebagai pembicara dan KH Dian Nafi sebagai pembahas dari tuan rumah. Sedangkan pada Sabtu atau hari kedua, digelar dialog kebangsaan di Pendapi Gede Balai Kota Solo dengan pembicara Profesor AS Hikam, Wahyu Muryadi (mantan kepala protokoler zaman Presiden Gusdur), dan KH Dian Nafi.

Acara yang digelar mulai pukul 09.00 WIB akan membahas tajuk Mbabar Pitutur Kamanungsan Gus Dur (Menjelaskan tentang nasehat kemanusiaan Gus Dur). Pada siang harinya, digelar Kirab Kebangsaan Berjuta Warna Satu Jiwa Indonesia pada pukul 14.00 WIB. Sekitar 101.000 peserta bakal hadir dalam kirab yang dimulai dari kawasan Stadion Manahan, dan finish di Stadion Sriwedari.

Kirab akan diikuti berbagai elemen masyarakat, mulai dari Gusdurian, warga Nahdiyin 40.000 orang. Selain itu juga peserta lintas agama sekitar 5.000 orang. Karena bertepatan dengan Hari Jadi Kota Solo ke 274, sebanyak 54 kelurahan di Kota Bengawan juga akan ikut serta. Masing masing kelurahan akan mengirimkan 1.000 orang dalam kirab. Sehingga total jumlah peserta mencapai 101.000 orang.

Puncak Haul Gus Dur digelar sekitar 19.00 WIB di Stadion Sriwedari yang rencananya dihadiri KH Mustofa Bisri (Gus Mus), Mahfud MD, dan keluarga Gus Dur dari Ciganjur. "Kami juga mengundang mantan Wali Kota Solo periode 2005-2012, Joko Widodo (Jokowi) yang kebetulan saat ini jadi Presiden," ungkapnya. Jokowi diundang karena antara Gus Dur dan Jokowi memiliki keterkaitan langsung, sekaligus sebagai warga Solo.