Korban Meninggal Susur Sungai SMPN 1 Turi Dapat Santunan Rp15 Juta
A
A
A
SLEMAN - Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara dan Menteri Koordinasi Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengunjungi posko penangganan korban susur sungai SMPN 1 Turi, Sleman, Sabtu (22/2/2020).
Namun keduanya tidak berbarengan. Mensos mengunjungi posko pencarian di Sungai Sempor dan PuskesmasTuri pada pukul 14.00 WIB. Sedangkan Menko Polhukam mengunjungi Posko di SMPN 1 Turi pada pukul 16.00 WIB.
Di Posko penangganan pencarian Sungai Sempor, Mensos melihat proses pencarian korban yang belum ditemukan. Di Puskesmas Turi melihat kondisi siswa korban selamat yang masih dirawat. Sementara menko Polhukam di Posko SMPN 1 Turi menemui keluarga korban dan memberikan bantuan untuk mereka.
Mensos mengatakan, sebagai perwakilan pemerintah, dirinya menyampaikan bela sungkawa yang sangat mendalam bagi keluarga korban dan berharap seluruh korban bisa cepat ditemukan. Mensos juga memberikan penghargaan dan apresiasi tinggi kepada petugas di lapangan yang ikut membantu pencarian korban.
"Seluruh korban meninggal akan diberi bantuan Rp15 juta per keluarga. Sedangkan korban luka yang di rumah sakit pembiayaan ditanggung penuh oleh pemerintah hingga sembuh," kata Juliari.
Sementara Menko Polhukam usai menyerahkan bantuan mengatakan, meski semua kejadian ini kehendak Allah, tapi manusia tetap wajib berusaha. Di antaranya harus ada mitigasi atau langkah-langkah yang dipersiapkan untuk menghadapi risiko yang muncul secara mendadak saat melakukan kegiatan.
"Seperti susur sungai, yaitu dengan mempelajari cuaca. Jika tidak memungkinkan lebih baik tidak dilaksanakan. Kedua, tata cara berpakaian dan alat yang dibawa sesuai dengan kegiatannya," kata Mahfud MD.
Menko Polhukam meminta kepada institusi pendidikan untuk tetap melaksanakan kegiatan ekstra kulikuler. Apalagi Pramuka mendidik anak-anak mencintai bangsa dan negara, cinta kepada Tuhan dan alam.
"Tidak perlu takut, tapi persiapkan dengan sebaik-baiknya. Jika terjadi sesuatu kita sudah siap menghadapinya," katanya.
Mahfud MD dalam kesempatan itu juga menyampaikan bela sungkawa kepada para keluarga yang anaknya mengalami musibah dalam kegiatan susur sungai tersebut.
Namun keduanya tidak berbarengan. Mensos mengunjungi posko pencarian di Sungai Sempor dan PuskesmasTuri pada pukul 14.00 WIB. Sedangkan Menko Polhukam mengunjungi Posko di SMPN 1 Turi pada pukul 16.00 WIB.
Di Posko penangganan pencarian Sungai Sempor, Mensos melihat proses pencarian korban yang belum ditemukan. Di Puskesmas Turi melihat kondisi siswa korban selamat yang masih dirawat. Sementara menko Polhukam di Posko SMPN 1 Turi menemui keluarga korban dan memberikan bantuan untuk mereka.
Mensos mengatakan, sebagai perwakilan pemerintah, dirinya menyampaikan bela sungkawa yang sangat mendalam bagi keluarga korban dan berharap seluruh korban bisa cepat ditemukan. Mensos juga memberikan penghargaan dan apresiasi tinggi kepada petugas di lapangan yang ikut membantu pencarian korban.
"Seluruh korban meninggal akan diberi bantuan Rp15 juta per keluarga. Sedangkan korban luka yang di rumah sakit pembiayaan ditanggung penuh oleh pemerintah hingga sembuh," kata Juliari.
Sementara Menko Polhukam usai menyerahkan bantuan mengatakan, meski semua kejadian ini kehendak Allah, tapi manusia tetap wajib berusaha. Di antaranya harus ada mitigasi atau langkah-langkah yang dipersiapkan untuk menghadapi risiko yang muncul secara mendadak saat melakukan kegiatan.
"Seperti susur sungai, yaitu dengan mempelajari cuaca. Jika tidak memungkinkan lebih baik tidak dilaksanakan. Kedua, tata cara berpakaian dan alat yang dibawa sesuai dengan kegiatannya," kata Mahfud MD.
Menko Polhukam meminta kepada institusi pendidikan untuk tetap melaksanakan kegiatan ekstra kulikuler. Apalagi Pramuka mendidik anak-anak mencintai bangsa dan negara, cinta kepada Tuhan dan alam.
"Tidak perlu takut, tapi persiapkan dengan sebaik-baiknya. Jika terjadi sesuatu kita sudah siap menghadapinya," katanya.
Mahfud MD dalam kesempatan itu juga menyampaikan bela sungkawa kepada para keluarga yang anaknya mengalami musibah dalam kegiatan susur sungai tersebut.
(amm)