Susur Sungai Berujung Maut, GKR Mangkubumi Sampaikan Belasungkawa

Sabtu, 22 Februari 2020 - 10:44 WIB
Susur Sungai Berujung Maut, GKR Mangkubumi Sampaikan Belasungkawa
Kwarda XII DIY GKR Mangkubumi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya beberapa siswa SMPN 1 Turi Sleman saat kegiatan Pramuka susur sungai. FOTO/PRAMUKADIY
A A A
YOGYAKARTA - Ketua Kwarda XII DIY GKR Mangkubumi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya beberapa siswa SMPN 1 Turi Sleman saat kegiatan Pramuka susur Sungai Sempor di Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Jumat (21/2/2020) sore. Dia berharap kejadian ini menjadi bahan evaluasi para pembina Pramuka untuk mengetahui risiko kegiatan di lapangan.

"Kami mengimbau para pembina untuk lebih berhati-hati dan mengetahui risiko setiap kegiatan yang dipilih dan dilakukan," kata GKR Mangkubumi saat dikonfirmasi SINDOnews, Sabtu (22/2/2020).

Putri Keraton Yogyakarta ini juga meminta para pelatih dan pembina pramuka terus menyampaikan pesan kepada para pendamping siswa untuk lebih hati-hati dan waspada. Utamanya dalam menyikapi cuaca ekstrem yang kerap terjadi seperti saat ini. (Baca Juga: Korban Meninggal Susur Sungai jadi 7 Siswa, 3 Belum Ditemukan)

"Tentunya dari semua itu perlunya para pembina untuk mengerti dan mengikuti pelatihan tentang kebencanaan," katanya.

GKR Mangkubumi mengaku masih menunggu informasi detail mengenai kronologi susur sungai dalam kegiatan pramuka di Sungai Sempor, Donokerto, Turi Sleman. Menurutnya, Pramuka Peduli sudah turun ke lokasi kejadian ikut membantu pencarian siswa yang masih hilang.

Sementara data sementara hingga Sabtu (22/2/2020) pagi menyebutkan, dari 249 siswa SMPN 1 Turi yang mengikuti kegiatan Pramuka susur sungai Sempor, sebanyak 116 terkonfirmasi selamat, 23 luka, tujuh siswa ditemukan meninggal dunia, dan tiga siswa belum ditemukan. (Baca Juga: Polisi Telusuri Penanggung Jawab Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman)

Tiga siswa yang belum ditemukan atas nama Yasinta Bunga, kelas 7B, warga Dadapan Donokerto, Turi; Zahra Imelda, kelas 7D, warga Kenteng, Wonokerto; dan Nadine Fadilah, kelas 7D, warga Kenaruhan, Donokerto, Turi.

Sedangkan tujuh siswa yang meninggal dunia, atas nama Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdya (14), kelas 7C, warga Karanggawang, Girikerto, Turi; Arisma Rahmawati (13) kelas 7D, warga Ngentak, Bangunkerto, Turi; Nur Azizah (14) kelas 8A, Kembangarum, Donokerto, Turi; Lathifah Zulffa (15) kelas 8B, warga Kembangarum, Donokerto, Turi; Sofia Aulia (15) kelas 8C, warga Sumberrejo, Kaliurang, Srumbung, Magelang; Evieta Putri Larasita (13) kelas 7A, warga Soprayan, Girikerto, Turi; dan Faneza Dida, kelas 7A, warga Glagahombo, Girikerto, Turi.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2544 seconds (0.1#10.140)