Gejala Mirip Virus Corona, 1 WNA dan 2 WNI Dirawat di RSUP Kariadi

Sabtu, 22 Februari 2020 - 08:31 WIB
Gejala Mirip Virus Corona, 1 WNA dan 2 WNI Dirawat di RSUP Kariadi
Tiga pasien menjalani perawatan intensif di RSUP dr Kariadi Kota Semarang karena diduga terpapar virus corona. FOTO/DOK.OKEZONE
A A A
SEMARANG - Tiga pasien menjalani perawatan intensif di RSUP dr Kariadi Kota Semarang karena diduga terpapar virus corona. Mereka terdiri satu warga negara asing (WNA) dan dua warga negara Indonesia (WNI).

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr Kariadi, Agoes Oerip Poerwoko mengatakan, tiga pasien yang diduga terkena virus corona karena memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri dan mengeluhkan sejumlah gejala. Seorang WNA merupakan tenaga kerja asing di Jepara asal Jepang dan dua lainnya adalah WNI yang sempat bepergian ke Eropa dan negara di Timur Tengah.

"Memang tiga-tiganya ada riwayat dari luar negeri. Satu dari Eropa mampir ke Timur Tengah, satu dari Jepang, satu lagi dari Timur Tengah, Arab," kata Oerip, Jumat (21/2/2020).

Dia menjelaskan, satu pasien WNI sebelumnya dirujuk oleh salah satu rumah sakit daerah di Jawa Tengah, pada Rabu (18/2/2020). Pasien itu mengeluhkan demam, batuk, dan sesak pernapasan, setelah melakukan perjalanan ke sejumlah negara di Eropa dan Uni Emirat Arab.

Sementara dua pasien lainnya yang datang pada Kamis (19/2/2020), terdiri satu WNI dan seorang WNA. Pasien WNI sempat melakukan perjalanan umrah ke Arab Saudi. Sementara pasien WNA asal Jepang yang bekerja di Kabupaten Jepara, sempat melakukan perjalanan ke negara asalnya. Kedua orang ini juga memiliki gejala seperti demam, batuk, dan sesak pernapasan.

Kini tim dokter penyakit infeksi di RSUP dr Kariadi masih melakukan pengawasan tiga pasien itu di ruang isolasi. Petugas medis sudah melakukan Swab tenggorokan atau pemeriksaan dahak, untuk dikirim ke laboratorium di Balitbang Kementerian Kesehatan di Jakarta.

"Tiga pasien baru ini kita kategorikan tetap sebagai pasien pengawasan, karena sampai saat ini hasil konfirmasi dari laboratorium memang belum dinyatakan positif. Masih nunggu hasil laboratorium tersebut," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2145 seconds (0.1#10.140)