Kasus Antraks Mereda, Pemkab Gunungkidul Genjot Penjualan Daging Sapi

Kamis, 20 Februari 2020 - 20:40 WIB
Kasus Antraks Mereda, Pemkab Gunungkidul Genjot Penjualan Daging Sapi
Bupati Gunungkidul Badingah saat kampanye makan daging sapi, beberapa waktu lalu. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
GUNUNGKIDUL - Kasus penyakit antraks yang menyerang hewan ternak di Kabupaten Gunungkidul dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan penjualan daging sapi anjlok. Pemkab kini tengah berupaya keras agar penjualan daging sapi kembali membaik.

Sekretaris Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Gunungkidul Virgilio Soriano mengatakan, selain membuat konsumsi daging menurun, kasus antraks juga mengakibatkan sapi Gunungkidul sulit dijual ke luar daerah. Banyak daerah meminta para pedagang untuk tidak membali ternak dari kabupaten terluas di DIY tersebut. Padahal hanya wilayah-wilayah tertentu yang positif antraks.

"Sekarang sudah berkurang untuk hewan ternak mati. Kita berusaha keras mengembalikan kepercayaan masyarakat membeli daging," katanya kepada wartawan, Kamis (20/2/2020).

Menurutnya, beragam upaya telah dilakukan untuk mengembalikan penjualan daging di Gunungkidul, salah satunya dengan mengajak para pejabat makan daging bersama. "Ini bukti bahwa daging hewan asal Gunungkidul aman dikonsumsi," ujarnya.

Bupati Gunungkidul Badingah meminta masyarakat tidak perlu takut makan daging sapi. Bahkan dia selalu kampanye makan daging sapi di berbagai acara di Gunungkidul. "Karena daging sapi Gunungkidul aman dikonsumsi. Pengolahan dan penanganan yang baik serta pemeriksaan sapi yang akan disembelih menjadi kunci, selain itu jangan makan daging bangkai sapi," katanya.

Saat ini Pemkab terus memantau kesehatan ternak di Gunungkidul. Dari laporan yang masuk, jumlah sapi mati mendadak jauh berkurang. "Sekali lagi kematian sapi kebanyakan karena sakit yang lain bukan karena antraks. Jadi daging sapi kita aman dikonsumsi," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5323 seconds (0.1#10.140)